Berbagai upaya dilakukan Diana untuk kesembuhan Fatir, bahkan sampai harus membawa sang putra ke tiga rumah sakit untuk menjalani sejumlah pemeriksaan mulai dari rontgen, hingga MRI.
Fatir sempat didiagnosis mengalami kanker tulang. Diana memastikan, pihak dokter yang menangani putranya mengatakan bahwa kanker tulang yang dialami Fatir dipicu oleh peristiwa jatuhnya Fatir saat diselengkat temannya.
"Iya ada (penjelasan dokter), pemicunya (kanker tulang) karena terjatuh, benturan," ucapnya.
Dari hasil permeriksaan di tiga rumah sakit juga menyatakan hasil yang sama, yakni jalan terakhir untuk kesembuhan Fatir satu-satunya hanyalah melakukan amputasi pada bagian kakinya.
"Karena setelah tiga hari itu Fatir tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan Fatir, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang," ujarnya.
Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di RS Kanker Dharmais Jakarta.
Siapa sangka apa yang disampaikan wakil kepala sekolah memicu kemarahan publik. Lantaran wakil kepala sekolah mengaku tidak tahu ada jika perundungan tersebut kerap terjadi, bahkan mengklaim kalau hal itu hanyalah sebuah candaan belaka.
Isu yang ditekankan adalah kenapa siswa bisa tidak melaporkan perundungan jika mengalami hal tersebut, hingga masih saja ada normalisasi bullying di balut dengan kata bercanda.
Penyebab Anak-anak Melaporkan Perundungan
Baca Juga: Viral Kaki Bocah SD Korban Bully Diamputasi, Respons Sang Guru Bikin Publik Geram
Beberapa korban bullying tidak pernah memberitahu orang tua bahkan guru tentang viktimisasi mereka, tentu saja mereka memiliki alasan kenapa tak bernai mengatakan hal yang menimpanya kepada orang lain. Beirkut beberapa alasannya.
1. Takut Kalau Perundungan Akan Semakin Memburuk
Tak sedikit anak yang khawatir bahwa jika mereka melaporkan intimidasi yang ia terima, pelaku akan membalas dan menjadi lebih kejam. Akibatnya, anak-anak akan merahasiakan penindasan tersebut atau memberitahu dengan persyaratan agar tidak ada tindakan apapun terkait situasi tersebut.
2. Merasa Tidak Ada Perubahan Meskipun Sudah Lapor
Korban penindasan sering mengaku bahwa memberi tahu seseorang akan tidak berguna. Hal ini khususnya terjadi di sekolah atau ruang kelas di mana laporan penindasan malah menyebabkan sedikit atau tidak ada intervensi yang aktif.
3. Merasa Tidak Berdaya
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
WITF 2025: Indonesia Unjuk Gigi Pariwisata Berkelanjutan di Mata Dunia
-
Terpopuler: Ramalan Shio Paling Hoki, Tepuk Sakinah Diyakini Tekan Angka Perceraian
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset