Suara.com - Viral kisah Dokter Qory Ulfiyah yang melarikan diri dalam kondisi hamil 6 bulan dari rumah karena menjadi korban KDRT oleh suaminya sendiri, Willy Sulistio. Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian dengan terduga pelaku Willy juga ditahan.
Belakangan, terungkap fakta bahwa dokter Qory sudah bertahun-tahun menjadi korban KDRT baik itu verbal maupun fisik. Mengapa korban sulit melepaskan diri dari jerat pelaku?
Dijelaskan Psikolog Klinis Personal Growth, Rachel Poniman fase bulan madu kerap membuat korban KDRT merasa masih ada harapan pasangannya bisa berubah, dan tidak lagi melakukan aksi kekerasan terhadapnya.
"Masa-masa ini korban merasa pasangan sudah berubah. Lalu merasa pasangannya udah sebulan nggak marah-marah. Tapi dari sana pelaku bisa kembali lagi ke siklus awal terjadi ketegangan, lalu bisa terjadi kekerasan yang lebih parah dari sebelumnya, lalu kembali minta maaf dan berdamai" ujar Rachel saat dihubungi suara.com, Sabtu (18/11/2023).
Beberapa ciri fase bulan madu KDRT yaitu saat pelaku meminta maaf dengan segala cara taktik dan upaya, lalu setelah dimaafkan ia akan memberikan hadiah, menghujani kata kasih sayang, lebih perhatian dan sebagainya.
"Siklus masa bulan madu itu, seperti korban ada harapan, orang (pasangannya) ini bisa berubah. Merasa korban bisa mengubah orang ini, lalu denial dan ragu orang ini nggak melulu jahat kok," kata Rachel.
Selain fase bulan madu yang membuat korban sulit lepas dari siklus berulang KDRT, ada juga faktor lain seperti status hubungan yang sudah dalam tahap pernikahan, lalu memiliki anak, hingga ketergantungan finansial alias keuangan.
"Finansial, keluarga sudah menikah, ada anak-anak, status soal yang jadi alasan korban tidak langsung keluar relationship abusive seperti KDRT. Makanya sebelum lepas, korban atau support system harus menyiapkan rencana keamanan alias safety plan," jelas Rachel.
Perlu diketahui, setidaknya ada 4 fase siklus KDRT yang wajib dikenali. Siklus ini jika tidak diputus atau korban mencoba keluar, bisa berputar semakin cepat dengan pelaku yang lebih berani melakukan tindakan lebih kejam dan parah daripada sebelumnya.
Baca Juga: Belajar Dari Kasus KDRT Dokter Qory, Ini 8 Tanda Lelaki Kasar yang Bisa Dilihat Sebelum Menikah
Berikut ini rincian lengkap 4 fase siklus KDRT:
1. Tensi Membangun (Buildup of Tension)
Awalnya, terdapat ketegangan dan stres di dalam hubungan. Komunikasi mungkin memburuk, dan perasaan marah atau frustrasi mulai muncul. Pasangan mungkin merasa takut atau cemas.
2. Kejadian Kekerasan (Explosion of Violence)
Ketegangan yang terakumulasi mencapai puncaknya, dan eksplosi kekerasan terjadi. Ini bisa mencakup tindakan fisik, verbal, atau emosional yang merugikan. Pelaku kekerasan mungkin melepaskan emosi mereka dengan cara yang merugikan pasangan atau anggota keluarga lainnya.
3. Mulai Menyesal atau Berupaya Damai (Remorse or Reconciliation)
Setelah kejadian kekerasan, pelaku mungkin merasa penyesalan atau penyesalan. Mereka bisa merayu atau meminta maaf kepada korban. Mereka mungkin menjanjikan perubahan dan berusaha untuk mendamaikan hubungan.
4. Fase Calm Tenang dan Bulan Madu
Setelah permintaan maaf atau usaha damai, hubungan mungkin sementara menjadi tenang. Tidak ada kekerasan yang terlihat, dan suasana mungkin tampak normal. Namun, ini seringkali hanya fase yang bersifat sementara sebelum siklus dimulai kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Ganti Mapel TKA Apakah Bisa? Ini Penjelasan dan Tips Agar Nilai Tinggi
-
6 Tips Memilih Sepatu Lari HOKA Original untuk Pemula, Jangan Tertipu yang Palsu!
-
Sosok Anthony Norman: Kasus Eks Politisi PSI Mendadak Viral Lagi
-
Nikah di KUA Gratis atau Bayar? Cek Aturan dan Syaratnya
-
Profil dan Rekam Jejak Abu Bakar Ba'asyir, Mendadak Temui Jokowi di Solo
-
5 Rekomendasi Serum Pencerah untuk Rutinas Skincare Malam, Mulai Rp29 Ribuan
-
Biaya Pendidikan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Gedung Musala Roboh Diduga Telan Korban 100 Santri
-
Kisah Cinta Deddy Corbuzier - Sabrina Chairunnisa: Dulu Backstreet Lalu Nikah, Kini Retak?
-
Siapa Orang Tua Sabrina Chairunnisa? Sempat Tak Restui Saat Jalin Cinta dengan Deddy Corbuzier
-
Ayah Ojak Pamer Perhiasan, Emang Boleh Laki-Laki Memakai Emas? Ini Peringatan Keras Buya Yahya