Suara.com - Baru-baru ini lini masa kembali dihebohkan dengan gerakan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Uniknya, mereka semua kompak membawa jagung saat membacakan Sumpah Pemuda 2.0.
Aksi ini ditujukan untuk menyikapi isu politik dinasti pada akhir pemerintahan Joko Widodo. Ketua BEM UI, Melki Sedek yang ikut turun dalam aksi itu pun menyatakan kalau terdapat sejumlah catatan merah.
Salah satunya adalah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat batas usia calon presiden dan calon wakil presiden Nomor 90/PUU/XXI/2023.
"Keluarnya Putusan MK adalah bukti bahwa akhir pemerintahan Pak Jokowi betul-betul tak taat konstitusi," ucap Melki.
Selain itu, mereka juga membawa jagung sebagai simbol ketika membacakan ikrar Sumpah Pemuda. Tentu bukan tanpa alasan, jagung itu sendiri memiliki makna.
Makna Jagung Deklarasi Sumpah Pemuda 2023 oleh Puluhan Mahasiswa
Menurut Ketua BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor, menyebut ada makna khusus terkait jagung yang dibawa para mahasiswa.
"Jagung ini menjadi sebuah simbol bahwa demokrasi masih sangat muda di negeri ini, demokrasi sangat rendah harganya, terbukti dengan semakin mudah ditindasnya demokrasi," ujar Gielbran.
Selain itu, arti jagung pun dimaknai sebagai demokrasi negera kita yang masih sangat muda usianya alias masih seumur jagung. Alih-alih dijaga agar bertumbuh kembang malah nyatanya demokrasi seolah semakin ditindas, semakin dimonopoli, bahkan ditebang.
Baca Juga: Apa Arti Gemoy, Jadi Jargon Andalan Pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming
Maka dari itu, perihal konstitusi yang terjadi belakangan ini bukanlah masalah yang sepele. Melainkan masalah serius yang harus dihadapi dengan serius pula.
Tentu sudah tak asing lagi ketika mendengar respon "Kalau tidak suka Gibran gara-gara dinasti politik hingga nabrak konstitusi ya ngga usah dipilih. Gitu aja kok repot,". Respon semacam itu adalah problematik, kenapa? Berikut ulasannya.
Jangan Kebiasaan Menyederhanakan Masalah Serius Apalagi Menyangkut Konstitusi
Respon mengenai tak usah pilih Gibran jika nabrak konstitusi adalah komentar yang problematik. Hal itu karena seolah terdengar menyederhanakan masalah yang sebetulnya bahaya.
Selain itu, urusan mengenai demokrasi dan konstitusi itu bukan soal sekedar suka atau tidak sukanya dengan individu. Melainkan, di sini ada hal-hal yang dirusak hingga ditabrak yang bersangkutan dengan khalayak demi melancarkan kepentingan individu.
Putusan MK nomor 90 itu tentu saja sangat jelas hanya digunakan oleh Gibran Rakabuming di antara calon-calon yang lain. Hal itu pun disampaikan langsung oleh Dosen Hukum Tata Negara di Universitas Andalas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
5 Moisturizer Non-Comedogenic untuk Acne Prone Skin, Bebas Clog Kulit Tetap Lembap
-
Tema dan Link Downlod Logo Resmi Hari Pahlawan 2025, Lengkap dengan Makna dan Filosofinya
-
10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
-
6 Rekomendasi Serum Retinol untuk Pekerja Malam, Lawan Penuaan Meski Kurang Tidur
-
Cara Mudah Cek BPOM Kosmetik Pakai Barcode, Pastikan Produkmu Aman dan Asli!
-
8 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Temuan BPOM: Dari Merkuri hingga Pewarna Karsinogenik
-
Apakah Sunscreen Bisa Menghilangkan Flek Hitam? Ini 5 Rekomendasi yang Punya Kandungan Pencerah
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
-
Hari Pahlawan 2025 Jatuh pada Hari Senin, Siswa Libur atau Tidak? Cek Aturan Resminya
-
Kulitmu Masih Muda, Jangan Dibebani! Begini Panduan Skincare Anti Ribet ala Dokter