Suara.com - Belakangan riwayat pendidikan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kembali menyedot atensi publik. Hal itu bermula dari Gibran sendiri yang menunjukkan ijazah S1 untuk menampik tuduhan soal ijazah palsu.
Dalam ijazah tersebut, menunjukkan bukti Gibran meraih gelar Bachelor of Science alias Sarjana di bidang Marketing. Tertera ia lulus dari University of Bradford, Inggris pada 2010 lalu.
Namun bukannnya tanggapan positif, berbagai komentar negatif muncul dari netizen Twitter (X). Terlebih setelah dikulik lebih jauh, ternyata ia sebenarnya kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Namun saat kelulusan, ia mendapat gelar dari University of Bradford karena kampusnya menjalin hubungan atau program dengan universitas tersebut. Oleh karena itu, ijazah Gibran Rakabuming tertulis University of Bradford, meski ia kuliah di Singapura.
Menariknya, salah satu akun Twitter yakni @/namuhae_ membeberkan bahwa MDIS ternyata memiliki reputasi yang cukup buruk.
"Hanya ingin kalian tahu bahwa dia tidak sekolah di Bradford, tapi sekolah di MDIS Singapore yang kebetulan punya joint degree yg ijazahnya dikeluarin Bradford. Sekarang lihat MDIS Singapore di google maps dan lihat ulasannya," demikian cuitnya, dikutip Rabu (24/1/2024).
Setelah dilihat dari Google review, MDIS tercatat hanya memiliki skor bintang 3,5, yang menandakan banyak ulasan buruk diberikan publik.
Terlihat dari total 265 ulasan, lebih dari 70 orang yang memberikan bintang satu pada kampus tersebut. Banyak yang mengeluhkan soal informasi dan bimbingan yang tidak jelas, staf dan pengajar yang tidak komunikatif, serta biaya yang tidak sepadan.
"Sekolah terburuk di Singapura. sejujurnya jangan bergabung dengan sekolah ini. jika Anda mengambil kursus privat," komentar salah satu orang setahun yang lalu.
Baca Juga: Pasang Badan Buat Gibran, Riwayat Pendidikan Nikita Mirzani Enggak Kaleng-kaleng
"Belajarlah di sini jika Anda ingin membayar lebih untuk pendidikan di bawah standar. Sertifikat TIDAK diakui oleh pemberi kerja. Terutama melayani orang asing karena warga Singapura akan berusaha menghindarinya sebisa mungkin," komentar orang lain pada dua tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
5 Cara Agar Skincare Terserap Maksimal dan Kulit Tetap Lembap
-
ISRF 2025 Dorong Transisi Padi Rendah Emisi Lewat Kemitraan Global
-
Wajib Tahu! Cara Sederhana Ciptakan Ruangan Mindful dengan Aroma Baru yang Bikin Nagih
-
7 Parfum Unisex Lokal Aroma Sabun yang Bisa Dipakai Bersama Pasangan
-
Teras Main Indonesia, Ruang Belajar Nilai Pancasila Lewat Permainan Tradisional
-
5 Bedak Padat dengan SPF Mulai Rp20 Ribuan, Bikin Kulit Tetap Cerah dan Terlindungi
-
Bye-Bye Kulit Sensitif! Rahasia Skincare Menenangkan yang Bikin Kulit Bernapas Lega
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan