Suara.com - Kopi kekinian di kafe tengah booming dan digandrungi anak muda. Fenomena ini memicu pertanyaan, bisakah kopi kekinian menggeser eksistensi kopi tubruk yang sudah jadi tradisi di Indonesia sejak zaman nenek moyang?
Corporate Food & Beverage Manager Archipelago, Denny Sadsunu Wasana, mengatakan bahwa tren kopi kekinian di kafe terus meningkat karena adanya tren berbagi pengalaman menyesap berbagai jenis biji kopi Indonesia di media sosial.
Bukan hanya itu, Denny juga melihat masyarakat kini semakin teredukasi tentang biji kopi yang tersebar dan tumbuh di berbagai daerah, yang memiliki cita rasa unik dan beragam. Fenomena ini membuat orang semakin penasaran ingin merasakan kopi asli Indonesia yang sesungguhnya, tanpa campuran apapun selain air panas atau dingin.
"Kebanyakan kalau di kedai kopi itu yang single origin (kopi asli tanpa campuran gula dan susu). Contohnya, memesan kopi dari biji asal Toraja, Aceh, Kintamani, Bajawa itu rasanya beda-beda karena dipanen di waktu dan suhu ketinggian daerah yang berbeda," jelas Denny ditemui suara.com di Harper MT Haryono by Aston Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 15 Maret 2024.
Selain daya tarik biji kopi, kata Denny, saat ini masyarakat mendapat edukasi tentang beragam cara menyeduh kopi dengan metode dan teknik brewing yang beragam. Perbedaan metode brewing inilah yang akhirnya juga membuat rasa kopi bisa semakin kuat, dari mulai pahit hingga melahirkan rasa buah alias fruity.
"Market kita sudah tahu brewing seperti apa saja, ada yang aeropress coffee (ampas kopi yang ditekan), cold brew (kopi seduh dingin). Lalu mereka bisa menikmati berbagai rasa kopi yang caramel dan hazelnut, termasuk ada juga ginger cold brew (pakai jahe)," jelas Denny.
Tapi menariknya, ternyata tren kopi kekinian di kafe ini tidak menggeser ciri khas kopi tubruk sebagai minuman khas asli Indonesia. Ini karena menurut Marketing Director Sumber Kopi Prima, Soegiono The, kopi tubruk punya barisan pencintanya tersendiri.
"Masyarakat Indonesia itu lebih ke kopi tubruk, ini warisan nenek moyang dan keaslian Indonesia, jadi kita coba pertahankan itu," ujar Soegiono melalui keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (16/3/2024).
Kopi tubruk adalah minuman kopi khas Indonesia yang dibuat dengan menuangkan air panas ke dalam gelas atau teko yang sudah diisi bubuk kopi. Bisa dengan ditambahkan gula, bisa juga tanpa gula. Di Bali, kopi tubruk dikenal dengan nama kopi selem yang artinya kopi hitam.
Baca Juga: Kenapa Kopi dan Teh Tidak Dianjurkan Selama Menjalankan Ibadah Puasa?
Soegiono yang baru saja meluncurkan Kopi Tubruk Gadjah Special Mix di Masjid Istiqlal Jakarta baru-baru ini bercerita, sebagian besar masyarakat Indonesia masih gemar membuat dan menyesap kopi tubruk karena kepraktisannya.
Apalagi, cara pembuatan kopi tubruk sudah diperkenalkan sejak turun temurun. Sehingga ia berharap kehadiran kopi kekinian di kafe tidak menggeser eksistensi kopi tubruk sebagai tradisi dan minuman khas Indonesia.
"Produk kopi lokal yang ada di Indonesia, salah satunya kopi tubruk kan yang terbesar di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, Soegiono sadar betul saat ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar dengan kesehatan, sehingga cenderung membatasi asupan gula dalam minuman seperti kopi.
Inilah sebabnya, varian kopi Gadjah hadir dengan gula terpisah yang bisa ditakar sendiri. Namun Soegiono juga sadar masih banyak masyarakat Indonesia yang mengedepankan kepraktisan, dan jadi alasan munculnya varian special mix dengan gula yang sudah tercampur.
"Kita coba rangkul semua konsumen yang ada. Ada konsumen yang memang konsen ke kesehatan, tapi ada juga yang praktis. Tapi kita sajikan satu takaran yang untuk bisa konsumen menikmati kopi secara praktis cepat dan mantap," pungkas Soegiono.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng
-
IN2MOTIONFEST 2025: Indonesia Siap Jadi Pusat Mode Muslim Dunia