Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan dugaan korupsi penggunaan dana senilai Rp 2,5 triliun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Laporan itu diserahkan langsung oleh Sri Mulyani kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin pada Senin (18/3/2024) kemarin.
Jaksa Agung menjelaskan dugaan tindak pidana korupsi itu terjadi sejak tahun 2019. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada 4 perusahaan yang menerima pembiayaan dari LPEI terkait kasus tersebut. Keempat perusahaan tersebut antara lain PT RII dengan dugaan fraud Rp1,8 triliun, PT SMR sebesar Rp216 miliar, PT SRI sebesar Rp1,44 miliar dan PT PRS sebesar Rp305 miliar.
Menariknya sehari setelah laporan Sri Mulyani ke Kejagung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan bahwa pihaknya telah mengusut kasus itu dan sudah naik ke tingkat penyidikan. Meski begitu, KPK menegaskan tidak kebut-kebutan dengan Kejagung dalam penanganan perkara tersebut.
Gara-gara lapor kasus LPEI, latar belakang Sri Mulyani termasuk riwayat pendidikannya ikut disorot. Simak penjelasan berikut ini.
Riwayat Pendidikan
Sri Mulyani bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 1975 lalu lulus di tahun 1978. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang dan lulus tahun 1981.
Sri Mulyani lalu meraih gelar sarjana dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1986. Dia kemudian menempuh pendidikan S2 dan dapat gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1992. Dengan pendidikan mentereng, gelarnya menjadi Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D.
Pada tahun 2001, Sri Mulyani pergi ke Atlanta, Georgia, AS untuk bekerja sebagai konsultan untuk USAID (US Agency for International Development) demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Selain itu dia juga mengajar tentang ekonomi Indonesia sebagai professor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University, AS.
Jejak Karier Jadi Menteri Keuangan
Sri Mulyani lalu menjabat sebagai direktur eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara dari tahun 2002 sampai 2004. Dia kemudian ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu di tahun 2004.
Setelah itu, Sri Mulyani ditunjuk jadi Menteri Keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah SBY dipilih kembali menjadi presiden tahun 2009, Sri Mulyani pun kembali ditunjuk menjadi Menteri Keuangan.
Baca Juga: Sri Mulyani Anak Siapa? Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Pantas Santai Hadapi Cercaan DPR
Pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk jadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia. Namun pada 27 Juli 2016, dia dipulangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali jadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani adalah kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Jokowi selama dia menjabat.
Belum setahun sejak menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik 2017 oleh majalah Finance Asia. Pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik dan dipercaya untuk membantu presiden Jokowi sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Di periode kedua bersama Jokowi, Sri Mulyani dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Selain pandemi Covid-19, Sri Mulyani juga berhadapan dengan tergerusnya kepercayaan publik pada kementerian yang dia pimpin karena dua peristiwa pada 2023.
Peristiwa yang dimaksud adalah penganiayaan David Ozora Latumahina oleh anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu. Kasus itu berujung pada terungkapnya gaya hidup mewah pegawai Kemenkeu di media sosial. Selain itu pengungkapan oleh Mahfud MD atas adanya dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun di Kemenkeu.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Anak Siapa? Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Pantas Santai Hadapi Cercaan DPR
-
Enduro Home Service, Program Pertamina Lubricants Bagi Pendidikan Vokasi
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi di LPEI Terkait Fraud Kredit Modal Kerja Ekspor
-
Dugaan Korupsi di LPEI Naik Penyidikan, KPK Minta Kejagung Tak Teruskan Laporan Sri Mulyani
-
Dilaporkan Sri Mulyani ke Kejagung, Perkara Korupsi LPEI Naik Penyidikan di KPK
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?