Suara.com - Perseteruan antara Nikita Mirzani dan putrinya, Laura Meizani alias Lolly, tampaknya masih jauh dari kata damai. Bahkan, Nikita Mirzani dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak lagi menganggap Lolly sebagai anaknya dan telah mencoretnya dari daftar warisan.
Nikita Mirzani memilih untuk bungkam dan mengalihkan pembicaraan setiap kali disinggung mengenai hubungan dirinya dengan putrinya tersebut. Sikap ini menunjukkan bahwa Nikita Mirzani menutup rapat pintu hatinya untuk Lolly.
Psikoterapis keluarga dan pendiri The Wave Clinic, Fiona Yassin, menyebut hubungan anak perempuan yang beranjak dewasa dan ibunya kerap dipotretkan sebagai sesuatu yang indah, padahal yang terjadi sering sebaliknya.
"Masyarakat sudah lama mengajarkan kita bahwa hubungan ibu dan anak perempuan harus selalu indah dan super dekat. Meskipun kenyataannya tidak selalu begitu." kata Fiona Yassin, dilansir Huffington Post.
Ketika hubungan renggang, rasa kaget, malu, dan saling menyalahkan bisa muncul. Memperbaiki hubungan memang tidak selalu mudah. Kadang, rasa duka dan kehilangan pun muncul di kedua sisi.
Tapi bagi ibu dan anak perempuan yang ingin mencoba berdamai, Yassin punya beberapa tips:
1. Bicaralah dengan penuh kasih sayang
Gunakan komunikasi yang lembut dan penuh kasih sayang. Ini akan membantu melewati situasi yang sulit. Coba mulai dengan membicarakan hal-hal yang kamu sukai dari satu sama lain.
"Diskusikan apa yang kalian syukuri dari hubungan ini dan apa yang ingin kalian pertahankan. Ajukan pertanyaan dengan penuh kasih sayang untuk mengenal satu sama lain lebih dalam," kata Yassin.
Baca Juga: Endorse Rp90 Juta yang Jadi Kasus Lolly Rupanya Judi Online, Vadel Badjideh: Gue yang Setop
2. Dengarkan dengan seksama tanpa menyela
Di dalam keluarga, seringkali interupsi terjadi. Tapi, penting bagi ibu dan anak perempuan untuk merasa bebas untuk berbagi tanpa rasa tertekan.
"Anggaplah kalian satu tim, bukan musuh. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alat bantu seperti sendok kayu. Hanya orang yang memegang sendok kayu yang boleh berbicara," terangnya.
Dengan begitu, ibu dan anak perempuan bisa mendengarkan dengan seksama tanpa merasa diserang.
3. Buang tradisi yang memperuh hubungan
Tradisi memang bisa memperkuat hubungan keluarga. Tapi, tradisi juga bisa menjadi beban. Jika tradisi terasa terlalu berat, tidak ada salahnya untuk menyingkirkannya dan mencoba hal baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Digital Jadi Senjata Utama, Mengubah Cara Anak Muda Memilih Rumah
-
5 Cara Bikin Usaha Kuliner Makin Moncer: Branding Sampai Pengiriman Super Cepat
-
5 Lipstik Transferproof Wardah untuk Berbagai Acara, Tahan Lama Meski Dipakai Seharian
-
Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa? Ini Panduan Lengkap agar Tetap Aman
-
5 Sifat Red Flag Zodiak Gemini, Pantes Alyssa Daguise Bersyukur Anaknya Kelak Bukan Gemini!
-
Promo Indomaret 27 November - 10 Desember 2025, Cek Daftar Diskonnya di Sini!
-
5 Pensil Alis Anti Luntur, Ada yang Wudhu Friendly untuk Muslimah
-
Biaya Hidup Melonjak, Mengapa Bantuan Living Cost Penting bagi Mahasiswa di Yogyakarta?
-
Kejutan Kuliner: Siapa yang Menguasai Daftar Restoran Terbaik 2025?
-
5 Body Lotion Saset yang Mencerahkan, Praktis Dibawa Kerja dan Traveling