Suara.com - Tengku Dewi Putri mengungkap kebiasaan Andrew Andika yang selingkuh dengan ani-ani hingga memberinya uang. Bahkan Andrew terlibat dalam hubungan gelap dengan lebih dari satu perempuan. Tindakan itu bahkan masih dilakukan Andrew ketika Dewi sedang hamil.
"Sudah lama ada laporan bahwa @andrewandika sering berselingkuh, mengajak bertemu perempuan-perempuan melalui pesan langsung, dan lain-lain. Dia sudah menikah, sudah memiliki anak, bahkan ketika saya hamil, tapi saya diam," tulis Dewi pada salah satu Instagram story pribadinya.
Pada postingan berikutnya, Tengku Dewi Putri bahkan mengungkapkan salah satu perempuan yang didekati suaminya. Terlihat kalau perempuan selingkuhan itu usianya jauh lebih muda dari Dewi dan Andrew. Artis 36 tahun itu sampai mengungkap nama selingkuhan tersebut, meski menutup sebagian potret wajah.
Dewi membagikan tangkapan layar dari akun LinkedIn selingkuhan tersebut yang diketahui bernama Farah Fardhilah. Dia tercatat sedang kuliah di Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta. Dewi mengganti istilah "ani-ani" dengan "enong-enong".
"Mending jadi fashion tylish aja kauuu dekk!! Daripada jadi enong2 berkedok mahasiswi," tulis Dewi.
Apa sebenarnya arti ani-ani?
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ani ani diartikan sebagai pisau pemotong padi terbuat dari kayu dan bambu yang saling menyilang dengan pisau kecil yang ditancapkan pada bagian muka kayu.
Namun, istilah ani-ani yang populer di media sosial memiliki makna yang berbeda. Ani ani disamakan dengan kata sugar baby, yaitu wanita muda yang menjadi simpanan pria hidung belang. Umumnya perempuan ani-ani akan menjalin hubungan dengan pria kaya raya. Hubungan itu terjalin tanpa ada ikatan pernikahan.
Namun, pria tua hidung belang ini bukan dari kalangan sembarangan, mereka biasanya adalah pengusaha kaya atau pejabat, yang disebut sebagai sugar daddy. Tapi kebanyakan om-om ini tuh sudah menikah atau berkeluarga.
Baca Juga: Diisukan Main Serong, Andrew Andika Pernah Terseret Foto Hot dengan Nikita Mirzani
Sehingga bisa disebutkan bahwa ani-ani adalah istilah sebutan untuk simpanan pria tua hidung belang yang high class dengan kehidupan mewah dan eksis di jagat maya.
Banyak faktor yang membuat wanita ini mau menjadi ani-ani. Salah satunya karena mendapat uang untuk memenuhi segala kebutuhannya, mulai dari biaya sekolah atau kuliah, membeli barang-barang kesukaan, pelesir, atau sekadar nongkrong bersama teman-temannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?