Suara.com - Curhatan seorang wanita bernama Nimas Sabella belakangan viral di X (Twitter). Nimas menceritakan bahwa sejak 2013, hidupnya tidak tenang karena terus menerus diteror oleh Adi Pradita.
Dari cerita Nimas, terlihat bagaimana sosok Adi begitu terobsesi kepadanya selama sepuluh tahun terakhir. Adi sendiri merupakan teman sekelasnya waktu SMP.
"Dikira aku baper ke dia padahal aku cuman peduli ke temen sekelas, diganggu sampe 10 tahun diri gue," cuit Nimas, Rabu (15/5).
Nimas pun membeberkan apa saja yang dilakukan Adi untuk mengganggu hidupnya, mulai dari membuat ribuan akun media sosial untuk menerornya hingga melecehkan dengan mengirimkan foto alat kemaluan.
Nimas sendiri sudah berkali-kali memblokir akun Adi bahkan melabraknya langsung, tapi Adi tetap saja melancarkan aksinya.
Karena sudah tak tahan, Nimas akhirnya melaporkan Adi ke pihak polisi dan orang tersebut sudah ditangkap.
Cara Menghadapi Orang yang Obsesi
Apa yang menimpa Nimas tentunya menjadi mimpi buruk bagi setiap orang. Berurusan dengan seseorang yang terobsesi dengan Anda bisa jadi hal yang tidak nyaman bahkan menakutkan.
Karenanya, penting untuk menangani situasi ini dengan hati-hati dan memprioritaskan keselamatan Anda sendiri. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang yang obsesi pada Anda, dirangkum dari laman The Tab.
Baca Juga: Lagi Viral soal Hukum Musik, Ustaz Adi Hidayat Rupanya Satu Almamater dengan Ustaz Solmed
1. Tetapkan batasan yang jelas
Jika masih bisa diajak bicara baik-baik, nyatakan dengan tegas bahwa Anda tidak ingin adanya hubungan. Bersikaplah konsisten dan hindari mengirimkan sinyal yang membingungkan.
2. Batasi Kontak
Minimalkan interaksi dengan orang tersebut, mengurangi atau menghindari pertemuan tatap muka, panggilan telepon, pesan teks, atau interaksi media sosial. Jika perlu, pertimbangkan untuk memblokir.
3. Cari dukungan
Beri tahu teman dan anggota keluarga tepercaya tentang kondisi Anda. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan bahkan bisa ikut mencarikan solusi.
4. Dokumentasikan teror
Penting untuk mendokumentasikan setiap teror. Simpan pesan, foto, atau bukti apa pun yang mungkin berguna di kemudian hari.
5. Laporkan ke pihak berwenang
Jika obsesi orang tersebut sudah mengancam dan berbahaya, jangan ragu untuk menghubungi pihak berwenang dan membawa semua bukti yang ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Totol Jerawat di Alfamart Paling Ampuh dan Murah Meriah!
-
Apa Itu Beras Fortifikasi? Ini Bedanya dengan Beras Biasa
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
-
Agar Generasi Muda Makin Melek Perawatan Rambut, Edukasi Jadi Faktor Utama
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet