Suara.com - Di era digital ini, banyak bermunculan peluang usaha baru yang menjanjikan. Salah satu yang sedang hits saat ini adalah affiliate marketing.
Apa itu affiliate marketing?
Singkatnya, affiliate marketing adalah strategi pemasaran di mana Anda mempromosikan produk atau layanan orang lain dan mendapatkan komisi setiap kali ada orang yang membeli melalui tautan Anda.
Yang menarik, affiliate marketing tak hanya menguntungkan bagi si pelaku, tapi juga memberi dampak besar dalam mendongkrak penjualan UMKM.
Menurut Subarkah Dwipayana, Head of Trade Marketing Ninja Xpress, dalam Konferensi Pers Suara UKM Negeri Vol.5. beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa affiliate marketing merupakan suatu bentuk pemasaran di mana perusahaan membayar pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan dan mendapatkan pelanggan baru.
Dalam data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait Social Commerce, menunjukkan fakta bahwa sekitar 50% dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif, sementara 48% lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah. Dengan kesulitan yang dihadapi ini, mereka pun membutuhkan strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan tren penjualan, salah satunya melalui strategi Affiliate Marketing.
Melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 5 tersebut, Ninja Xpress memberikan insight tentang affiliate marketing dan menemukan empat strategi yang dapat dimanfaatkan oleh para UMKM guna mengoptimalisasi pemanfaatan affiliate marketing, yaitu dengan mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance).
People: Mayoritas E-Shopper Lebih Memilih Affiliate Marketing dari Pengguna Media Sosial Biasa dan Teman Sendiri, Daripada Artis atau Influencer dengan Jumlah Pengikut Tinggi
Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80%), artis atau influencer (69%), atau teman mereka sendiri (42%).
Baca Juga: UMKM Perlu Dukungan Berbagai Pihak, Kadin NTT Sebutkan Pentingnya Kolaborasi
Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper (sekitar 30%) memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21% memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800. Hanya sekitar 3% e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta.
Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.
Platform: Social Commerce Menjadi Platform Pemasaran Utama Bagi Para Affiliator
Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar. Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.
Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71%, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68%. Tokopedia digunakan oleh 21% affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16% dan 6%.
Price: Produk Fesyen Menjadi Kategori Paling Banyak dibeli Melalui Affiliate Marketing
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Viral 'Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat', Berapa Uang Belanja Ideal Menurut Islam?
-
Kapan Pelantikan PPPK Paruh Waktu 2025? Ketahui Jadwal Resminya