Suara.com - Belajar dari tragedi kolapsnya atlet bulutangkis China, Zhang Zhi Jie di Yogyakarta, dokter spesialis jantung ingatkan pentingnya automated external defibrillator atau AED, yaitu alat kejut listrik otomatis di tempat umum untuk mengatasi kondisi henti jantung.
Dokter Spesialis Jantung, dr. Furqon Satria Prada mengatakan kondisi yang dialami Zhang Zhi Jie bukanlah serangan jantung, melainkan sudden cardiac death (SDC) atau henti jantung mendadak.
Ia menambahkan orang yang alami henti jantung mendadak tetap bisa diselamatkan dengan pertolongan pertama, seperti melakukan pijat jantung paru atau RJP.
"Apakah bisa menyelamatkan orang dengan henti jantung seperti ini? Bisa sekali dengan RJP atau pijat jantung yang membantu jantung memompa darah dari luar," ujar dr. Furqon melalui konten Instagram @furqon.satria, dikutip suara.com, Selasa (2/7/2024).
Selain RJP, bila di lokasi kejadian di dekatnya tersedia alat AED, maka kondisi tersebut akan sangat membantu, khususnya orang dengan kondisi aritmia atau gangguan irama jantung yang alami henti jantung mendadak.
"Apakah bisa menyelamatkan orang dengan henti jantung seperti ini, bisa sekali dengan RJP atau pijat jantung yang membantu jantung memompa darah dari luar," papar dr. Furqon.
Sehingga belajar dari peristiwa tersebut, dr. Furqon mengingatkan pentingnya di ruang publik termasuk di lokasi pertandingan olahraga menyediakan alat bantu AED, sebagai antisipasi sekaligus mempermudah pertolongan pertama orang dengan henti jantung mendadak.
"Jika kita masih menganggap nyawa manusia adalah hal penting, sebaiknya AED tersedia di tempat-tempat umum, terutama yang banyak visitornya. Begitu pula di sebuah turnamen yang melibatkan fisik, wajib ada," jelas Furqon.
Tanda dan Ciri Henti Jantung Mendadak
Baca Juga: Diduga Sebabkan Zhang Zhi Jie Kolaps, Ini Pertolongan Pertama Aritmia dan Henti Jantung Mendadak!
Sebelum memberikan pertolongan pertama di atas, masyarakat juga perlu mengenali tanda dan ciri henti jantung mendadak yang bisa digunakan sebagai tolok ukur pertolongan pertama pasien.
Gejala utama serangan jantung mendadak yaitu pingsan secara tiba-tiba dan mendadak, kehilangan kesadaran total, tidak bernapas atau apnea, dan tidak ada denyut nadi yang teraba.
Selain itu penting juga mengenali tanda awal henti jantung mendadak, di antaranya sebagai berikut:
- Pusing atau rasa ringan di kepala.
- Lemas mendadak.
- Nyeri dada yang terasa seperti tertekan, diremas, atau ditusuk.
- Sesak napas yang tiba-tiba dan parah.
- Jantung berdebar kencang atau palpitasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?