Suara.com - Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid akhirnya membocorkan konten pre-wedding mereka. Mengambil konsep budaya Jawa dan Minang, Thariq-Aaliyah melakukan pre-wedding di dua tempat, yakni Pura Mangkunegaran Solo dan Gumuk Pasir Yogyakarta.
Pujian tampak membanjiri video pre-wedding Thariq dan Aaliyah. Tak cuma karena lokasi yang indah, busana serta riasan calon pengantin turut memanen komentar positif. Selain itu, konsep video pre-wedding yang menggambarkan keindahan budaya Minang dan Jawa membuat banyak warganet berdecak kagum.
Namun beberapa warganet ternyata juga menyoroti rencana pernikahan Thariq dan Aaliyah yang kabarnya akan diselenggarakan pada bulan Juli 2024. Rupanya warganet mengaitkannya dengan bulan Suro yang dipercaya sebagai bulan yang kurang baik dalam budaya Kejawen.
“Nikah di bulan suro boleh bang?” begitulah salah satu komentar warganet di postingan pre-wedding Thariq dan Aaliyah, dikutip pada Rabu (17/7/2024).
Apalagi karena Aaliyah sendiri dikabarkan masih memiliki garis keturunan dari bangsawan Keraton Surakarta. Namun sebenarnya seperti apa hukum menyelenggarakan pernikahan di bulan Suro yang berarti bulan Muharram dalam penanggalan Hijriah?
Hal ini pernah dibahas oleh Buya Yahya, sebagaimana dilihat di kanal YouTube Al-Bahjah TV. Ditegaskan Buya Yahya, semua hari yang diciptakan Allah SWT adalah hari yang baik.
“Hari jelek itu cuma satu, waktu Anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek,” kata Buya Yahya. “Menikah itu hari baik, bukan? Menikah itu hari baik, syukuran.”
Meski begitu, Buya Yahya membenarkan bahwa ada sejumlah pemahaman lain berkembang di masyarakat, termasuk hari-hari bulan Muharram yang dianggap buruk.
“Ada lagi bulan Muharram, bulan Suro, bulan malapetaka. Kebalikannya itu bulan penuh rahmat. Bulan Allah ada 12, 4 adalah bulan haram (suci), di antaranya adalah bulan Muharram, bulan yang dimuliakan, bukan bulan malapetaka,” ungkap Buya Yahya.
Baca Juga: Kontroversi Reza Artamevia, Ibunda Aaliyah Massaid yang 2 Kali Dipenjara
“Enggak ada itu, jangan dipercaya dengan yang demikian. Itu adalah suuzon kepada Allah,” tegas sang ulama. “Semua bulan adalah bulan baik, bulan mulia. Enggak ada, jangan percaya itu. Semua hari adalah baik untuk beribadah dan sebagainya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Aaliyah Massaid Pilih Busana Adat Koto Gadang untuk Prewedding, Ternyata Punya Makna Spiritual yang Indah
-
Menuju Hari-H Aaliyah Massaid, Riasan Manglingi Aurel saat Nikah Viral Lagi: Belum Ada yang Tandingi
-
Katanya Saingan, Ucapan Aurel Hermansyah ke Nenek Thariq Halilintar soal Aaliyah Massaid Disorot
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Nike Ori, Stylish Harga Ramah di Kantong
-
Penyebab Jerawat Hormonal pada Wanita Usia 30-an dan Cara Mengatasinya secara Medis
-
Mengapa Kita Sering Terbangun Beberapa Menit Sebelum Alarm Berbunyi?
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa