Suara.com - Mengambil tema "Greening Together: Inclusion & Sustainability”, program kepemimpinan muda "Hitachi Young Leader Initiative" (HYLI) 2024 berhasil diselenggarakan melalui serangkaian diskusi antara pembicara terkemuka dan pemimpin muda di kawasan Asia Tenggara dan Jepang.
Program kepemimpinan muda ini mempertemukan 32 pemimpin muda yang luar biasa dari Jepang dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Para delegasi muda membahas tantangan regional dan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dikenal dengan inisiatif keberlanjutannya, proyek ramah lingkungan, dan warisan budaya yang kaya dan beragam, edisi ke-17 HYLI diadakan di Bali.
Bali juga merupakan rumah bagi microgrid Nusa Penida, yang digunakan oleh Hitachi Energy pada 2022 dalam menghadirkan energi hijau selama KTT G20 di Bali pada tahun 2022.
Dioperasikan oleh PT Indonesia Power, microgrid di Nusa Penida telah menyediakan energi yang lebih bersih untuk lebih dari 10.000 rumah, mendukung transisi energi di Indonesia.
Inisiatif ini menunjukkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat peralihan ke energi terbarukan.
Tahun ini, program empat hari ini menyoroti aspek-aspek penting dari pembangunan berkelanjutan melalui empat sesi pleno yang dibagi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Kehidupan Sehat & Sejahtera (SDG 3), Energi Bersih yang Terjangkau (SDG 7), Berkurangnya Kesenjangan (SDG 10), dan Kota & Komunitas Berkelanjutan (SDG 11).
HYLI adalah pilar dari komitmen teguh Hitachi untuk membina generasi pemimpin berikutnya yang akan secara tegas membentuk pemimpin masa depan Asia.
Baca Juga: Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tidak Membantu Gencatan Senjata di Gaza
“Saya sangat senang melihat para delegasi muda merundingkan ide-ide inovatif dengan harapan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan di HYLI. Saya percaya bahwa mulai dari sini, HYLI akan membuka lebih banyak peluang bagi para inovator sosial yang bercita-cita tinggi ini untuk membentuk masa depan yang lebih beragam dan inklusif," kata Chairman Hitachi Asia Ltd., Kojin Nakakita.
Menandai keberagaman budaya para delegasi, delapan Pohon Tabebuya ditanam di microgrid Nusa Penida di mana para delegasi mendapatkan gambaran langsung tentang operasinya dalam membawa energi bersih ke pulau tersebut, perjalanan dalam memenuhi tujuan Indonesia mencapai emisi nol bersih pada 2060.
Memilih Tabebuya untuk menghiasi microgrid di Nusa Penida melambangkan keindahan, pembaruan, dan ketahanan, mencerminkan perjalanan dunia menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kemampuan pohon ini untuk menghasilkan bunga yang menakjubkan bahkan dalam kondisi kering menjadi bukti harapan dan ketekunan.
"Pengalaman empat hari ini benar-benar luar biasa. Tidak hanya saya memiliki kesempatan untuk bertemu teman-teman baru dari negara lain, tetapi juga memperluas wawasan saya secara signifikan," ujar Seyya Viriya, mahasiswa Universitas Udayana.
Setiap sesi panel, lokakarya, dan diskusi kelompok, bersama dengan kunjungan ke microgrid di Nusa Penida, sambung dia, menyoroti bagaimana teknologi dapat secara efektif menyediakan energi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan dan hijau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Moisturizer Jepang Terbaik: Kulit Cerah, Sehat, dan Terhidrasi Sempurna
-
Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia Lewat JICAF 2025
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat Gaji 13 dan THR? Begini Aturan Resminya
-
Canape Rasa Nusantara, DEWATA Bikin Gado-Gado dan Es Teler Jadi Kudapan Elegan!
-
5 Bedak Murah Berkualitas yang Hasilnya Mulus Natural, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Benarkah Mulan Jameela Hanya Lulusan SMA? Pendidikannya Disentil gegara Tas Mewah
-
Lonjakan Sampah Elektronik Jadi Alarm Keras: Bagaimana Solusi Nyata Hadapi Ancaman Ini?
-
Aaliyah Massaid Punya Bisnis Apa? Thariq Gelagapan Disinggung Bisnisnya
-
MDIS Singapura Sekolah Apa? Mengenal Kampus Wapres Gibran di Singapura