Suara.com - Diet ketat merupakan suatu strategi penurunan berat badan yang dilakukan dengan cara-cara yang konsisten dan mengikuti sejumlah aturan tertentu, tergantung jenis diet yang dijalani.
Namun, diet ketat sering kali dianggap tidak sehat karena dapat menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu jika dilakukan secara ekstrem, seperti tidak mengonsumsi karbohidrat atau protein
Diet ketat sering menjanjikan penurunan berat badan yang cepat karena mengurangi asupan kalori secara drastis.
Oleh sebab itu, diet ketat membutuhkan fokus dan motivasi yang tinggi, yang dapat membantu seseorang tetap konsisten dalam menjalankan program diet
Nah, berat badan yang tidak kunjung turun meski sudah menjalani diet ketat dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang seringkali tidak disadari. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Kurang Tidur
Tidur yang kurang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak energi dari makanan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
2. Stres Kronis
Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol, yang dapat memicu peningkatan nafsu makan dan menyimpan lemak di perut bawah. Stres juga dapat mengganggu kelancaran program diet.
3. Makan Terlalu Dekat dengan Waktu Tidur
Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan suhu tubuh, gula darah, dan insulin, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk membakar lemak.
4. Kebiasaan Makan Tak Sehat
Kebiasaan makan tak sehat, seperti makan terlalu banyak atau terlalu cepat, dapat menghambat proses penurunan berat badan. Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung gula buatan juga dapat meningkatkan kadar ghrelin, hormon lapar yang merangsang nafsu makan.
5. Faktor Hormonal
Kecenderungan resistensi insulin atau sindrom metabolik dapat menyebabkan tubuh cenderung menyimpan kalori sebagai lemak daripada membakarnya sebagai energi.
Berita Terkait
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Ahli Kesehatan Tantang Menkeu Purbaya Buka Dialog Soal Kebijakan Cukai Rokok
-
Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Tanamkan Cinta Laut Sejak Dini, Ajak Anak Belajar Jaga Ekosistem Lewat Kegiatan Sederhana
-
7 Rekomendasi Skincare Malam Terbaik dan Aman untuk Usia 40 Tahun
-
6 Urutan Skincare Malam untuk Menghilangkan Flek Hitam, Kulit Auto Glowing dan Cerah
-
Adu Pendidikan Deddy Corbuzier vs Sabrina Chairunnisa: Sama-Sama Mentereng, Rumah Tangga Retak?
-
Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?
-
Bahaya Makanan yang Terpapar Radioaktif, Udang Cikande Masih di Batas Aman?
-
5 Skincare La Roche Posay Termurah, Harga Masih Ramah di Kantong
-
Sabrina Chairunnisa Boyong Chanel ke Korea Selatan, Apakah Naik Pesawat Boleh Membawa Hewan?
-
Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi Tanggapi Santai: Main Game dan Tertawa
-
Berapa Gaji Pegawai PLN? Ini Link, Syarat, dan Cara Daftar Rekrutmen PLN 2025