Suara.com - Anak dianggap sebagai titipan Allah SWT yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Anak yang soleh dapat menjadi pelestarian pahala bagi kedua orang tua, mengirimkan pahala kepada mereka setelah meninggal.
Anak menjadi sumber cinta pertama bagi orangtua yang dirawat sejak dalam kandungan dan dilahirkan dengan penuh sukacita. Orangtua juga berperan sebagai guru pertama dalam mengajarkan berbagai hal, seperti berjalan, makanan bergizi, dan kebutuhan lainnya.
Orangtua berperan sebagai motivator yang baik bagi anak dalam menghadapi masalah. Kedekatan emosional antara orang tua dan anak membuat anak lebih kuat menghadapi tantangan dan tidak pantang menyerah.
Anak yang dibesarkan dengan cara yang tepat akan memiliki mental yang kuat dan mampu menghadapi kesulitan. Orangtua harus mengembangkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual anak dengan keseimbangan.
Terkadang, kebiasaan orangtua yang dapat merusak mental anak sering kali tidak disadari, namun memiliki dampak jangka panjang yang serius pada perkembangan emosional dan psikologis anak.
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari:
- Meremehkan Perasaan Anak
Orangtua yang sering mengabaikan atau meremehkan perasaan anak dapat membuat anak merasa tidak dihargai. Ini dapat mengurangi kepercayaan diri dan menghilangkan rasa bahagia anak, serta membuat mereka merasa tidak berarti.
- Mengharapkan Kesempurnaan
Menetapkan standar yang terlalu tinggi bagi anak dapat menyebabkan mereka merasa tertekan dan gagal. Harapan yang tidak realistis dapat merusak harga diri anak dan menghambat perkembangan mentalnya.
- Terlalu Memanjakan Anak
Memberikan segala sesuatu yang diinginkan anak tanpa batasan dapat menghilangkan kemampuan mereka untuk mengembangkan disiplin diri dan kontrol diri. Ini dapat berujung pada masalah kesehatan mental di kemudian hari.
- Kontrol Berlebihan
Orangtua yang terlalu mengontrol setiap aspek kehidupan anak dapat menghambat kemampuan anak untuk membuat keputusan sendiri. Dampaknya juga menyebabkan anak merasa tidak berdaya dan kurang percaya diri.
- Kekerasan Fisik atau Emosional
Tag
Berita Terkait
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Parenting Hanya untuk Orang Berpendidikan, Benarkah?
-
20 Kewajiban Orang Tua kepada Anak dalam Islam Sesuai Al-Quran dan Hadis, Apa Saja?
-
Perlindungan Kesehatan Mental Anak: Kapan akan Jadi Prioritas?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
-
3 Zodiak Ini Paling Beruntung dan Penuh Cinta pada 12 Desember 2025
-
Rekomendasi Bedak dengan Kandungan Centella Asiatica, Makeup Flawless Tanpa Takut Jerawat Meradang
-
4 Tinted Sunscreen untuk Wajah Flawless dan Tetap Terlindungi
-
7 Cara Sederhana Menjadi Pribadi yang Lebih Bahagia
-
Minyak Goreng hingga Sabun Mandi Turun Harga di Indomaret, Cek Katalognya Karena Cuma 4 Hari!
-
Promo 12.12 Superindo, 6 Body Lotion Pencerah Kulit Ini Diskon 50 Persen
-
5 Sabun Muka untuk Kulit Sensitif dan Mudah Berjerawat, Mulai Rp20 Ribuan
-
Harga Tiket Masuk Goa Lalay Bogor, Wisata Grand Canyon Baru di Jawa Barat
-
7 Rekomendasi Tripod Gimbal Stabilizer HP Terbaik, Kuat dan Kokoh