Suara.com - Kematian nokturnal merupakan istilah yang merujuk pada kondisi di mana seseorang meninggal secara mendadak saat tidur.
Fenomena ini sering kali disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, gagal jantung kongestif, atau kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan henti jantung atau gangguan pernapasan saat malam hari.
Beberapa penyebab utama kematian nokturnal meliputi:
- Serangan Jantung: Ini adalah penyebab paling umum dari kematian mendadak saat tidur. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, mengakibatkan kerusakan pada jaringan jantung. Sekitar 22% dari serangan jantung mendadak terjadi antara pukul 10 malam hingga 6 pagi.
- Gagal Jantung Kongestif (CHF): Pada kondisi ini, jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan akhirnya mengakibatkan henti napas. Gejala mendekati akhir hayat termasuk sesak napas dan kelelahan ekstrem.
- Aritmia: Gangguan pada ritme jantung bisa menyebabkan detak jantung yang tidak teratur, sehingga meningkatkan risiko kematian mendadak. Aritmia serius seperti asistole (henti total aktivitas listrik jantung) juga bisa menjadi penyebab.
- Stroke: Gangguan aliran darah ke otak akibat stroke dapat mengganggu fungsi vital seperti pernapasan dan kesadaran. Stroke yang parah bisa berakibat fatal, termasuk saat tidur.
- Kejang atau Epilepsi: Penderita epilepsi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kematian mendadak saat tidur, terutama jika kejang tidak terkontrol.
Karakteristik Kematian Nokturnal
Kematian nokturnal sering kali terjadi tanpa peringatan sebelumnya, membuatnya mengejutkan bagi keluarga dan kerabat. Meskipun bisa dianggap sebagai cara kematian yang damai karena terjadi saat tidur, dampaknya terhadap orang-orang terdekat bisa sangat besar karena ketidakpastian dan kehilangan yang mendalam.
Kesimpulan
Kematian nokturnal adalah fenomena medis yang kompleks dengan berbagai penyebab yang mungkin. Penting untuk mengenali tanda-tanda risiko dan mendapatkan perhatian medis bagi individu dengan kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan kemungkinan kematian mendadak saat tidur.
Tag
Berita Terkait
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Mengenang Arif Budimanta: Ekonom dan Stafsus Jokowi yang Telah Tiada
-
Mantan Eks Stafsus Jokowi Arif Budimanta Meninggal Dunia
-
6 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak, Dokter Ungkap Rahasianya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
No Kusam, Ini 5 Warna Lipstik yang Bikin Wajah Auto Cerah dan Awet Berjam-jam
-
Mengenal Apa Itu Beras Kernel yang Viral di TikTok, Apakah Aman Dikonsumsi?
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
15 Negara dengan Gaji Anggota DPR Tertinggi, Indonesia Termasuk?
-
Skincare Apa yang Bagus untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips Anti Aging yang Efektif
-
Profil Arindi Putry, Persit yang Viral Mainkan Keyboard Remix Koplo
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial