- Menteri Sosial akan menyalurkan santunan bagi korban jiwa dan luka berat bencana banjir Sumatra.
- Santunan ditetapkan Rp15 juta untuk ahli waris dan Rp5 juta untuk korban luka berat.
- Penyaluran bantuan baru dilakukan pemerintah setelah asesmen bersama pemerintah daerah selesai.
Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan santunan bagi korban jiwa dan luka berat dalam bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Namun pencairan bantuan itu baru akan dilakukan setelah asesmen selesai dilakukan bersama pemerintah daerah.
"Kita akan memberikan santunan kepada yang wafat maupun yang luka berat.
Sebagaimana diketahui untuk yang wafat santunan untuk ahli waris sebesar 15 juta rupiah, dan untuk yang luka-luka berat nanti ada dukungan 5 juta rupiah," kata Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Gus Ipul menjelaskan bahwa santunan tersebut merupakan bentuk tali kasih pemerintah untuk membantu meringankan beban keluarga korban. Meski demikian, proses penyaluran tidak bisa dilakukan segera karena saat ini penanganan masih fokus pada kondisi kedaruratan di lapangan.
"Kami salurkan nanti setelah melakukan asesmen bersama dengan Dinsos Daerah.
Jadi kita akan melakukan asesmen, setelah itu kemudian akan kita salurkan pada saatnya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa asesmen diperlukan agar data korban yang menerima santunan dapat dipastikan valid dan tepat sasaran. Setelah verifikasi selesai, Kemensos baru akan menyalurkan santunan kepada ahli waris dan korban luka berat.
Diketahui, data terbaru yang dirilis Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) per Selasa (9/12) pukul 17.00 WIB, jumlah korban jiwa dalam bencana di tiga provinsi Pulau Sumatra mencapai 964 orang.
Hingga saat ini tim SAR gabungan masih mencari sejumlah orang yang dilaporkan hilang. Sehingga jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah. Sebanyak 264 orang masih dinyatakan hilang sampai sekarang.
Baca Juga: Ketua Komisi V DPR: Kalau Nggak Mampu, Jangan Malu Minta Bantu Negara Lain Untuk Bencana Sumatra
Korban meninggal paling banyak terdapat di Provinsi Aceh, 391 jiwa. Disusul Sumatera Utara, 338 jiwa. Kemudian Sumatera Barat 235 jiwa.
Sementara itu, jumlah pengungsi mulai berkurang, dari sebelumnya lebih dari 1 juta orang pada Senin (8/12) kemarin, data per Selasa (9/12) dilaporkan tersisa 894.101 jiwa tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu