Lifestyle / Komunitas
Rabu, 13 November 2024 | 16:26 WIB
ilustrasi kuliah. (Unsplash)

Lingkungan sosial di sekolah umumnya lebih homogen. Siswa cenderung berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki latar belakang dan minat yang sama. Interaksi sosial di sekolah sering kali terfokus pada kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik atau ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.

Di perguruan tinggi, lingkungan sosial jauh lebih beragam. Mahasiswa berasal dari berbagai daerah, memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dan memiliki minat yang beragam pula.

Hal ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, memperluas wawasan, dan mengembangkan jaringan sosial yang lebih luas.

5. Manajemen Waktu

Di sekolah, siswa memiliki jadwal yang relatif tetap dan kegiatan yang sudah terorganisir dengan baik. Hal ini membuat siswa lebih mudah mengatur waktu dan fokus pada kegiatan belajar.

 Sebaliknya, mahasiswa memiliki lebih banyak kebebasan dalam mengatur waktu. Mereka dapat memilih waktu kuliah, mengerjakan tugas, dan beristirahat sesuai dengan preferensi masing-masing.

Namun, kebebasan ini juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik agar dapat menyelesaikan semua tugas dan kewajiban yang ada.

Ilustrasi kuliah di luar negeri (unsplash.com/Alexis Brown)

6. Tanggung Jawab

Di sekolah, siswa masih berada di bawah pengawasan orang tua dan guru. Mereka diberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

Baca Juga: Seni Tato di Kalangan Mahasiswa Yogyakarta: Antara Ekspresi Diri dan Stigma

Sebaliknya, mahasiswa di perguruan tinggi dituntut untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil. Mereka harus mampu mengatur waktu belajar, memilih mata kuliah, dan mengambil keputusan terkait dengan masa depan akademik mereka.

Kesimpulannya:

Peralihan dari masa sekolah ke kuliah merupakan tahap penting dalam kehidupan seseorang. Terdapat perbedaan signifikan antara kedua masa ini, mulai dari sistem pembelajaran yang lebih mandiri di perguruan tinggi, beban studi yang lebih berat, hingga lingkungan sosial yang lebih heterogen.

Di sekolah, siswa cenderung lebih bergantung pada guru dan memiliki jadwal yang lebih terstruktur. Sebaliknya, mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dalam mencari ilmu, mengatur waktu, dan mengambil keputusan.

Untuk dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan perkuliahan, mahasiswa perlu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, kemampuan belajar mandiri, dan kemampuan bersosialisasi.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di dunia perkuliahan.

Load More