Lingkungan sosial di sekolah umumnya lebih homogen. Siswa cenderung berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki latar belakang dan minat yang sama. Interaksi sosial di sekolah sering kali terfokus pada kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik atau ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.
Di perguruan tinggi, lingkungan sosial jauh lebih beragam. Mahasiswa berasal dari berbagai daerah, memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dan memiliki minat yang beragam pula.
Hal ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, memperluas wawasan, dan mengembangkan jaringan sosial yang lebih luas.
5. Manajemen Waktu
Di sekolah, siswa memiliki jadwal yang relatif tetap dan kegiatan yang sudah terorganisir dengan baik. Hal ini membuat siswa lebih mudah mengatur waktu dan fokus pada kegiatan belajar.
Sebaliknya, mahasiswa memiliki lebih banyak kebebasan dalam mengatur waktu. Mereka dapat memilih waktu kuliah, mengerjakan tugas, dan beristirahat sesuai dengan preferensi masing-masing.
Namun, kebebasan ini juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik agar dapat menyelesaikan semua tugas dan kewajiban yang ada.
6. Tanggung Jawab
Di sekolah, siswa masih berada di bawah pengawasan orang tua dan guru. Mereka diberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Baca Juga: Seni Tato di Kalangan Mahasiswa Yogyakarta: Antara Ekspresi Diri dan Stigma
Sebaliknya, mahasiswa di perguruan tinggi dituntut untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil. Mereka harus mampu mengatur waktu belajar, memilih mata kuliah, dan mengambil keputusan terkait dengan masa depan akademik mereka.
Kesimpulannya:
Peralihan dari masa sekolah ke kuliah merupakan tahap penting dalam kehidupan seseorang. Terdapat perbedaan signifikan antara kedua masa ini, mulai dari sistem pembelajaran yang lebih mandiri di perguruan tinggi, beban studi yang lebih berat, hingga lingkungan sosial yang lebih heterogen.
Di sekolah, siswa cenderung lebih bergantung pada guru dan memiliki jadwal yang lebih terstruktur. Sebaliknya, mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dalam mencari ilmu, mengatur waktu, dan mengambil keputusan.
Untuk dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan perkuliahan, mahasiswa perlu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, kemampuan belajar mandiri, dan kemampuan bersosialisasi.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di dunia perkuliahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya