Suara.com - Johanis Tanak kembali terpilih sebagai salah satu pimpinan KPK melalui voting Komisi III DPR RI pada Kamis (21/11/2024).
Namun, terpilihnya Johanis Tanak tak luput dari kontroversi karena belakangan dirinya pernah viral karena pernyataan terkait penghapusan OTT KPK.
Johanis Tanak berencana akan menghapus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK jika terpilih sebagai pimpinan karena istilah tersebut dianggap tidak relevan.
Dengan idenya, ia akan memikirkan solusi atau metode lain dalam mengganti OTT yang selama ini telah dilakukan oleh KPK.
"OTT enggak tepat. Saya sudah sampaikan dengan teman-teman (pimpinan KPK)," ujar Johanis Tanak.
Alhasil, konsep yang disampaikan tersebut menuai kontroversi dan kritik tajam dari berbagai pihak. Sehingga, nama Johanis Tanak langsung menjadi perbincangan publik belakangan ini, tak terkecuali yang penasaran dengan profil dan kekayaannya.
Profil dan Kekayaan Johanis Tanak
Dr. Johanis Tanak, S.H., M.H., adalah seorang jaksa kelahiran Toraja Utara pada tanggal 23 Maret 1961.
Menurut silsilah keluarga, ia merupakan putra dari Jusuf Ta'nak, pensiunan Polri yang berasal dari Sangkaropi, Kecamatan Sa’dan. Sementara ibunya adalah Thabita Sili, berasal dari To'yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara.
Baca Juga: PKB 'Sentil' Kadernya di Komisi III DPR Usai Sebut OTT KPK Kampungan: Pak Hasbi Agak Keliru
Sebagai seorang jaksa, Johanis Tanak memiliki latar belakang pendidikan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemudian dilanjut ke program magister Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM dan menuntaskan gelar Doktor pada program studi Ilmu Hukum di Universitas Airlangga.
Johanis mengawali kariernya di Kejaksaan Agung RI sebagai pegawai di bidang pidana khusus pada tahun 1989.
Barulah pada tahun 2004, ia diangkat menjadi Kepala Seksi Pidana Umum di Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur.
Tak berselang lama, ia mendapat mandat baru sebagai Kepala Seksi Tata Usaha Negara dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Tun Jam Datun).
Dari situ, kariernya semakin melejit hingga akhirnya Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Jawa Barat pada tahun 2008 dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah di Palu pada 2014.
Berita Terkait
-
Nyamar jadi Polantas saat Kena OTT, Detik-detik Penyidik KPK Dikepung Simpatisan Gubernur Rohidin Mersyah
-
Harta Kekayaan Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu Disamarkan Jadi Polantas usai Terjerat OTT KPK
-
Terungkap dari Bukti Chatting, KPK Sebut Rohidin Mersyah 'Palak' Anak Buah Kumpulkan Duit Buat Ongkos Pilgub Bengkulu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya
-
Beauty Beyond Boundaries, Ruang Baru untuk Merayakan Kecantikan
-
Sumpah Pemuda 2025 yang ke Berapa? Ini Tema Resmi dan Makna di Balik Logonya
-
7 Parfum Lokal yang Wanginya Meninggalkan Jejak untuk Pria dan Wanita
-
6 Sabun Cuci Muka untuk Mengatasi Flek Hitam Usia 40-an, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lokal Harga Rp200 Ribuan: Nyaman, Nggak Bikin Pegal saat Berdiri di KRL