Suara.com - Kasus dugaan polisi tembak siswa SMK Negeri 4 hingga tewas di Semarang sedang menjadi sorotan tajam. Salah satunya terkait keterangan pers yang disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Kombes Irwan Anwar mengungkap kronologi siswa SMK tewas yang diduga akibat tembakan. Menurutnya, peristiwa itu berawal dari aksi tawuran yang dilakukan antara dua geng di Semarang Barat, yaitu geng Seroja dan geng Tanggul Pojok.
Dalam peristiwa itu, Kombes Irwan menyatakan pihaknya sudah memeriksa 12 anak yang diduga terlibat tawuran. Dari 12 anak tersebut, 4 anak di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka di kasus tawuran.
"Peristiwa (tawuran) yang terjadi di Semarang Barat, kita melakukan pemeriksaan terhadap 12 tersangka, eh saya ulangi, 12 anak-anak yang terlibat," kata Kombes Irwan di hadapan awak media, Senin (26/11/2024).
"Empat (anak) di antaranya sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, geng Seroja dan geng Tanggul Pojok. Nah korban (inisial GR) kebetulan dari geng Tanggul Pojok," sambungnya.
Pernyataan itulah yang menjadi sorotan. Pasalnya, Polrestabes Semarang dinilai cepat dalam menetapkan 4 anak sebagai tersangka di kasus tawuran. Sementara itu, polisi yang diduga menjadi pelaku penembakan statusnya masih menjadi tanda tanya.
Hingga berita ini dipublikasikan, polisi yang disebut sebagai "oknum" itu masih belum ditetapkan sebagai tersangka di kasus kematian siswa SMK.
Padahal Kombes Irwan sudah mengonfirmasi bahwa ada luka tembakan di bagian pinggul korban. Namun, ia tetap menyatakan ingin menunggu hasil visum untuk memastikan kematian korban akibat luka tembakan atau bukan.
Dalam keterangan pers, Kombes Irwan menyebut bahwa anggota polisi berniat melerai tawuran yang terjadi di daerah perumahan Paramount. Namun akibat ada penyerangan, oknum itu melakukan tindakan tegas.
Baca Juga: Kronologi Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi Versi Kapolrestabes Semarang
"Ketika dua geng melakukan tawuran, muncul anggota polisi yang berupaya melerai. Namun anggota polisi dilakukan penyerangan (diserang) hingga dilakukan tindakan tegas," tandas Kombes Irwan Anwar.
Terakhir, Kombes Irwan menyebut bahwa korban sempat ditolong oleh anggota geng lawan, Seroja. Mereka melarikan korban ke rumah sakit. Sayang, nyawa korban tidak tertolong saat mendapatkan penanganan intensif.
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi Versi Kapolrestabes Semarang
-
Pelajar Anggota Paskibraka di Semarang Tewas Tertembak, Polisi Berdalih Bubarkan Tawuran
-
Sahroni Peringatkan Kapolda Sumbar: Jangan Main-main, Lurus-lurus Saja Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi!
-
Viral Lecehkan Pemotor Wanita, "Polisi Cepek" di Bekasi Melotot Tantang Korban: Suruh Polisi ke Mari, Gue Gak Takut!
-
Karier Mentereng Brigjen Elphis Rudy, Paman AKP Ulil yang Tewas Ditembak AKP Dadang
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Kesempatan Emas, Beasiswa Penuh untuk Calon Guru dengan Standar Internasional
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40-an, Wajah Bercahaya Tanpa Flek Hitam
-
Jelajahi Masa Depan Desain Rumah: Semua Solusi Interior dan Furnitur dalam Satu Pameran
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Archipelago Black Box Battle ke-15: Chef dan F&B Service Jawa Timur dan Jawa Tengah Adu Kreativitas
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
New Balance 530 Ori Harganya Berapa? Begini Cara Membedakan yang Asli dan KW
-
Dikit Tapi Bikin Pusing, Menebak Cara Ahmad Assegaf Bayar Rp100 ke Tasya Farasya: Cash atau Transfer