Suara.com - Sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia dan sistem ekonomi yang cukup tangguh di kancah global, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara adidaya. Delapan misi Asta Cita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menggambarkan sejumlah langkah nyata yang perlu dilakukan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 dan visi Indonesia Emas 2045.
Wadhwani Foundation (WF) memiliki misi mempercepat pertumbuhan lapangan kerja dan memungkinkan jutaan orang untuk mendapatkan upah yang layak dan menjalani kehidupan yang bermartabat, dan hal ini sejalan dengan Asta Cita ketiga, yakni ‘Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur’.
Dalam kunjungannya yang pertama ke Indonesia, Presiden dan Direktur Utama WF, Dr. Ajay Kela, memaparkan kepada awak media program-program unggulan WF yang telah memberikan dampak kepada jutaan orang di lebih dari 15 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
“Sejak didirikan pada 2001, Wadhwani Foundation melalui Wadhwani Skilling Network (WSN) dan Wadhwani Entrepreneurship Network (WEN) terus mengembangkan inisiatif-inisiatif pengembangan kemampuan calon tenaga kerja dan tenaga kerja (upskilling) serta penguatan ekosistem wirausaha guna mewujudkan kemandirian ekonomi dan mendorong kemajuan negara,” tutur Dr. Ajay Kela pada acara temu media yang diselenggarakan Kamis (5/12) di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Program upskilling WF, yakni JobRise dan JobReady, berfokus pada pengembangan soft skill yang dirancang untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan keragaman sektor pekerjaan.
WF telah mengembangkan platform berbasis AI (artificial intelligence) guna menghadirkan materi-materi pelatihan yang menarik dan terpersonalisasi. Teknologi GenAI yang digunakan untuk platform-platform WF dalam bahasa Indonesia telah dikembangkan, dipadukan dengan pendampingan langsung bersama fasilitator untuk menyelenggarakan simulasi dan kolaborasi secara tatap muka.
Di samping itu, WF juga baru meluncurkan inisiatif Wadhwani Charitable Foundation (WCF) yang berfokus pada penguatan lembaga-lembaga penyedia layanan upskilling dan dukungan wirausaha melalui dana hibah. Dengan semua inisiatif tersebut, WF menargetkan 3 juta orang di Indonesia mendapatkan pekerjaan yang layak pada 2030.
Pada kesempatan yang sama, Daniel Tumiwa selaku Vice President dan Country Director Wadhwani Foundation Indonesia menyampaikan sejumlah dampak positif yang telah dirasakan oleh sejumlah institusi pendidikan di Indonesia dari program-program WF. Saat ini WFI telah menjalin kerja sama dengan 76 universitas di seluruh Indonesia dengan total jumlah peserta 32.758 orang.
“Keselarasan antara misi Wadhwani Foundation dan Wadhwani Foundation Indonesia dengan Asta Cita yang digagas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto merupakan bukti komitmen kami untuk terlibat dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan mendukung perwujudan talenta berkualitas dan ekosistem wirausaha yang tangguh,” terang Daniel.
Baca Juga: Menghadapi Gelombang PHK Karyawan Melalui Lembaga Hubungan Industrial
Agenda terdekat yang tengah diupayakan WFI adalah menjalin dan memperkuat kerja sama dengan lebih banyak perguruan tinggi dengan fokus utama mahasiswa semester akhir, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lembaga vokasi sehingga para lulusan memiliki bekal dan peluang yang lebih banyak untuk mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikannya. Daniel mengaku bahwa WFI telah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Informasi dan Digital, dan mendapatkan respons positif untuk inisiatif tersebut.
Inisiatif WCF juga kini mulai dijajaki di Indonesia untuk menguatkan lembaga dan perusahaan yang menyediakan layanan upskilling bagi tenaga kerja dengan dukungan dana hibah sebesar 1–5 juta US Dollar (sekitar Rp15-75 miliar Rupiah) per institusi. Dana hibah ini dapat mengurangi biaya pelatihan yang harus dikeluarkan oleh pemberi pekerjaan.
“Tentu kami berharap bisa menjalin kerja sama dengan semakin banyak lembaga pendidikan di Indonesia sehingga para lulusan kita semakin siap dipekerjakan dan membuktikan kemampuannya di kancah global. Dengan demikian, kami dapat membantu mempercepat proses para lulusan baru untuk beradaptasi di tempat kerja baru dan terus berprestasi,” pungkas Daniel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam