Maskapai ini berhasil memperbesar armadanya menjadi 30 unit, termasuk dengan melibatkan 100 awak pilot dan kopilot, beberapa di antaranya adalah penerbang perempuan yang langka pada saat itu, seperti Meriam Zanaria dan Lokawati Nakagawa.
Namun, meski mengalami kemajuan, Bouraq tetap harus menghadapi banyak tantangan, terutama saat krisis ekonomi Asia pada 1997 yang berdampak besar pada industri penerbangan Indonesia.
Maskapai ini berusaha bertahan dengan melakukan efisiensi, mengurangi jumlah pesawat, serta mengoptimalkan penggunaan awak pesawat, tetapi hal ini tidak cukup untuk mempertahankan operasional maskapai.
Kandasnya Maskapai Bouraq
Pada 6 Juni 1995 Jerri Sumendap meninggal dunia. Posisinya digantikan oleh anaknya, Danny Sumendap, yang berusaha memperbaiki struktur perusahaan dan menghadapi perkembangan zaman. Namun, upaya tersebut tidak mampu mengatasi krisis keuangan yang semakin menggerogoti Bouraq.
Pada tahun 2001, Bouraq terpaksa menghentikan sebagian besar operasionalnya, dan pada akhirnya, pada 25 Juli 2005, maskapai ini secara resmi gulung tikar. Pada saat penutupan, Bouraq hanya menyisakan satu pesawat Boeing 737-200, yang menggambarkan akhir dari kejayaan maskapai yang pernah menjadi kebanggaan Indonesia.
Pada tahun 2007, Bouraq dinyatakan pailit oleh pengadilan di Jakarta Pusat, dengan utang yang belum dapat dilunasi. Maskapai ini meninggalkan sejarah sebagai salah satu maskapai yang pernah berjaya namun akhirnya tak mampu bertahan dalam menghadapi persaingan dan krisis ekonomi.
Meskipun kini Bouraq telah tiada, kenangan tentang maskapai ini tetap hidup di hati banyak orang, terutama bagi mereka yang pernah merasakan layanan penerbangan dari maskapai ini.
Bouraq, yang pernah menjadi lambang ketepatan waktu dan semangat untuk memperbaiki konektivitas Indonesia, tetap dikenang sebagai legenda di dunia penerbangan Indonesia. Demikianlah informasi terkait sejarah pesawat Bouraq.
Baca Juga: Cek Fakta: Insiden Sebelum Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow