Suara.com - Kabar tentang pagar laut Tangerang menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya datang dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.
Titiek Soeharto menegaskan jika pihaknya masih terus memantau pembongkaran pagar laut tersebut, termasuk mencari tahu siapa sosok di balik itu.
"Oh pelakunya, kita, saya juga sebagai anggota dewan sebagai rakyat biasa juga pingin tau siapa sih yang menyuruh, yang membiayai yang memiliki pagar laut ini, kita juga pengin tahu," ujar Titiek usai meninjau pagar laut, Selasa (22/1/2025)
Kendati tidak tahu siapa pelaku utama pemagar laut, tapi ia menduga jika ada keterlibatan dari perusahaan besar dalam masalah ini.
"Ya kalau nggak perusahaan besar nggak mungkin dia bikin pagar seperti itu ya, untuk apa gitu ya," sambungnya.
Namun, ia tetap tidak ingin berandai-andai sehingga masih menunggu hasil investigasi yang saat ini sedang berlangsung.
"Nggak tahu, saya nggak tahu, saya tidak mau berandai-andai nanti kita liat saja hasil investigasi pemerintah," pungkasnya.
Di sisi lain, ketika Titiek Soeharto menyinggung soal perusahaan besar, publik pun langsung mempertanyakan berapa total kekayaannya karena ia berasal dari keluarga cendana yang dikenal sebagai keluarga konglomerat.
Berapa kekayaan Titiek Soeharto?
Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto merupakan politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI melalui Partai Gerindra.
Sebelumnya, Titiek Soeharto juga pernah mengantongi suara terbanyak DPR RI dari Partai Golkar di daerah pemilihan (dapil) DIY pada pileg 2014 lalu.
Namun, pada tahun 2023 ia mengundurkan diri dari Golkar dan memutuskan untuk masuk di Partai Berkarya besutan adiknya, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).
Terkait total kekayaannya, Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tahun 2024, Titiek Soeharto diketahui memiliki kekayaan senilai Rp709.467.168.702 atau (Rp709,4 miliar)
Adapun total dari kekayaan tersebut didominasi oleh aset properti yang nilainya mencapai Rp587,8 miliar.
Selebihnya, terbagi atas harta bergerak lainnya senilai Rp20 miliar, surat berharga Rp7,5 miliar serta kas dan setara kas Rp94 miliar.
Berita Terkait
-
Ngaku Seru Pantau Pagar Laut Pakai Tank Amfibi, Titiek Soeharto: Saya Anak Jenderal Baru Sekali Naik
-
Nyenggol Prabowo, Aksi Titiek Soeharto Desak Ungkap Dalang Pagar Laut Ilegal Tuai Pujian: Ibu Negara Memang Keren
-
Skandal Pagar Laut Ilegal, Elite PDIP Desak DPR Bentuk Pansus: Ini Kejahatan yang Telanjang di Publik
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia