Suara.com - Program makan bergizi gratis (MBG) tampaknya tetap berlangsung selama bulan Ramadan. Namun makanan yang dibagikan sedianya dibawa pulang oleh para siswa untuk berbuka puasa.
Namun belakangan menu yang dibagikan dalam program MBG edisi Ramadan menuai sorotan, terutama setelah diunggah oleh akun X @/barengwarga. Bahkan akun itu juga menambahkan tagar untuk postingannya, "#AwasiMBGRamadhan".
"Makan 'Bergiji' Gratis ramadhan version, dibawa pulang untuk buka puasa katanya," cuit @/barengwarga, memperlihatkan potret menu yang diduga dibagikan kepada para siswa.
Tak ada nasi, tetapi diganti dengan sebungkus berisi dua keping biskuit bertopping abon. Lalu ada pula sebutir telur rebus dan sebungkus susu.
Di unggahan berbeda, tampak menu yang dibagikan untuk MBG edisi Ramadan adalah berupa sebungkus roti isi cokelat, sebungkus berisi dua keping biskuit bertopping taburan gula, 4 butir telur puyuh rebus, serta diduga 4 butir buah lengkeng.
Namun ada kesamaan dari dua potret tersebut, yakni dua butir kurma yang dimasukkan dalam sebuah plastik klip. Keberadaan kurma ini juga tampak ditemui di beberapa potret MBG lain yang dibagikan warganet.
Hal ini turut menjadi perbincangan warganet, apalagi karena ada anjuran untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa dan sahur.
Lantas kira-kira apa alasan anjuran tersebut ya?
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pernah menerangkan di kanal YouTube Tanaashuh. "Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma, sahur juga dengan kurma," ujarnya.
Baca Juga: Dialog Sinetron Ramadan Singgung Doa Berlindung dari Pemimpin yang Kekanakan, Publik: Sindir Gibran?
"Bahkan Nabi berkata,'Sebaik-baiknya sahur orang beriman adalah kurma'. Apakah dianjurkan makan dalam jumlah ganjil? Untuk berbuka dan sahur tidak ada hadits-nya," imbuhnya.
Rupanya anjuran itu muncul dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW untuk mengonsumsi buah kurma sebelum salat Idul Fitri.
"Tapi ada hadits di mana Rasulullah SAW, kalau mau berangkat salat Idul Fitri, itu beliau mengonsumsi kurma, disebutkan dalam jumlah ganjil. Tapi bukan berarti kalau kita berbuka dan sahur kita dalam jumlah ganjil," terangnya.
"Secara umum Allah cinta sama yang ganjil. Allah itu juga ganjil, Dia-lah yang Esa. Sehingga kalau berbicara makan (kurma), nggak harus ganjil kita makan, kalaupun makan genap," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?