Suara.com - Mengemudi jarak jauh, terutama saat mudik Lebaran bisa menjadi tantangan besar, terutama jika rasa kantuk mulai menyerang.
Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan memperlambat respons terhadap situasi di jalan.
Mengantuk saat berkendara bisa berakibat fatal, baik untuk pengemudi sendiri, penumpang, maupun pengguna jalan lain.
Dampaknya nggak main-main, karena kantuk menurunkan kemampuan otak buat fokus dan bereaksi cepat.
Ngantuk Saat Mengemudi Bisa Picu Microsleep
Melansir dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, microsleep merupakan kondisi di mana seseorang tanpa sadar tertidur selama beberapa detik.
Namun, durasi microsleep dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.
Microsleep bisa terjadi dalam beberapa episode yang berdekatan, saat seseorang mencoba dan gagal untuk tetap terjaga.
Seringkali dalam microsleep, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
Apakah Microsleep berbahaya?
Microsleep tidak berbahaya bila terjadi saat kamu tengah bersantai di sofa sambil menonton film hingga larut malam.
Namun, ini bisa jadi masalah jika kamu tertidur ketika meeting di kantor. Bahkan, bisa sangat berbahaya bila terjadi saat kamu mengemudi atau mengoperasikan sebuah mesin, sebab dapat menyebabkan kecelakaan.
Berikut adalah beberapa penyebab kantuk saat berkendara jauh serta cara mengatasinya:
- Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup adalah penyebab utama rasa kantuk. Jika malam sebelumnya tidur terlalu larut atau kualitas tidur buruk, risiko ngantuk di jalan meningkat.
- Kelelahan Fisik atau Mental
Aktivitas berat, stres, atau bekerja terlalu lama tanpa istirahat bisa membuat tubuh dan pikiran lelah, sehingga memicu kantuk.
- Konsumsi Makanan atau Minuman
Makan terlalu banyak (terutama makanan berat atau tinggi karbohidrat) bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti rasa lelet.
Minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu (seperti antihistamin) juga bisa memicu rasa ngantuk.
- Waktu Berkendara
Mengemudi pada jam-jam rawan, seperti tengah malam hingga dini hari (biasanya 12:00-6:00) atau sore hari (sekitar 14:00-16:00), ketika ritme sirkadian tubuh naturally turun, sering membuat orang mengantuk.
- Kondisi Lingkungan
Jalan yang monoton (lurus panjang tanpa variasi), cuaca mendung, atau kabin kendaraan yang terlalu hangat bisa memperparah rasa kantuk.
- Gangguan Kesehatan
Kondisi seperti sleep apnea, insomnia kronis, atau kekurangan nutrisi (misalnya rendah zat besi) juga bisa jadi pemicu yang sering tidak disadari.
Cara Mengatasi Kantuk Saat Berkendara Jauh
- Istirahat yang Cukup Sebelum Berkendara
Pastikan tidur minimal 7-8 jam sebelum melakukan perjalanan jauh untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.
- Berhenti dan Istirahat Setiap Dua Jam
Menghentikan kendaraan dan beristirahat selama 15-30 menit setiap dua jam sekali dapat membantu menyegarkan tubuh.
- Konsumsi Air yang Cukup
Minum air putih secara teratur untuk mencegah dehidrasi dan menjaga energi tetap stabil.
- Makan dengan Porsi yang Tepat
Pilih makanan ringan dan sehat sebelum berkendara, seperti buah-buahan atau camilan tinggi protein agar energi tetap terjaga.
- Hindari Alkohol dan Obat-obatan Tertentu
Alkohol dan beberapa jenis obat, seperti obat antihistamin atau penenang, dapat menyebabkan kantuk dan memperlambat reaksi.
- Gunakan Musik atau Ventilasi Udara
Menyetel musik dengan tempo cepat atau membuka jendela untuk membiarkan udara segar masuk dapat membantu mengurangi rasa kantuk.
- Gunakan Kopi atau Kafein Secukupnya
Kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, tetapi penggunaannya harus tetap terkendali agar tidak menyebabkan efek samping seperti gelisah atau jantung berdebar.
- Gunakan Teman Sebagai Co-Driver
Jika memungkinkan, ajak teman untuk bergantian mengemudi atau berbincang-bincang untuk menjaga kewaspadaan.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat mengurangi risiko kantuk saat berkendara jauh dan memastikan perjalanan yang aman serta nyaman. Tetap waspada dan prioritaskan keselamatan di jalan!
Berita Terkait
-
Tips Berkendara Aman saat Terjebak Keramaian di Perkotaan
-
Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi Meningkat Selama Momen Mudik Lebaran
-
Kucing Ikut Mudik Lebaran, 5.492 Hewan Peliharaan Diangkut Kereta Api ke Kampung Halaman
-
Angkasa Pura Indonesia Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Mudik Lebaran
-
Mudik Lebaran 2025 di Sultan Hasanuddin: Jumlah Penumpang Stabil, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
Toba Pulp Lestari Punya Siapa? Disorot Buntut Bencana Banjir dan Longsor Sumatera
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?