Suara.com - Setiap musim liburan, kawasan wisata pantai menjadi destinasi favorit bagi masyarakat yang ingin melepas penat bersama keluarga. Namun, tak jarang justru niat untuk mencari ketenangan atau "healing" berubah menjadi pengalaman penuh sesak dan melelahkan.
Hal ini terlihat jelas dalam video yang diunggah akun Instagram @wisatabanten.co.id, yang memperlihatkan pantai yang diduga adalah pantai Anyer dan Carita dipadati ribuan wisatawan. Fenomena ini langsung viral dan menuai beragam komentar dari netizen.
Pantai Anyer dan Carita Jadi Primadona
Provinsi Banten memang terkenal dengan keindahan pantainya. Terutama pantai Anyer dan Carita yang kerap menjadi destinasi utama bagi wisatawan, terutama saat libur Lebaran.
Dalam video yang beredar, terlihat lautan manusia yang berdesakan di pantai, baik yang bermain air, berenang, maupun hanya duduk di bibir pantai. Kondisi ini membuat pengalaman wisatawan berubah dari santai menjadi penuh perjuangan.
Penuhnya wisatawan tersebut sebenarnya sudah dibatasi, di mana informasi mengenai kawasan pantai anyer penuh sudah ditempelkan di sepanjang pintu tol menuju tempat wisata.
Namun, lewat momen Lebaran ini. Pemerintah Provinsi Banten sendiri disebutkan menargetkan 1 juta kunjungan wisatawan ke kawasan ini selama musim liburan.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian lokal, namun juga menimbulkan tantangan dalam pengelolaan arus wisatawan dan fasilitas yang tersedia.
Netizen: "Healing Malah Heleung!"
Baca Juga: Viral Cara Wanita Hindari Pertanyaan 'Kapan Kawin' Saat Lebaran, yang Tanya Kena Mental
Meskipun pantai adalah tempat yang identik dengan relaksasi, banyak wisatawan justru merasa sebaliknya akibat keramaian yang luar biasa.
Para netizen pun ramai-ramai mengomentari situasi ini, mencurahkan kekecewaan mereka melalui kolom komentar.
Seorang netizen dengan akun @512**** menuliskan, "Niat healing malah heleung ieu mah," yang dalam bahasa Sunda berarti bukannya healing malah makin pusing.
Sementara itu, akun @teg**** berbagi saran alternatif untuk menghindari keramaian.
"Dah banyak yang ngomong kalo Lebaran dah diem-diem di rumah, goreng singkong, masak mie, nyeduh kopi/teh syahdu pool, jalan-jalan kalo orang-orang dah pada kerja lebih enak."
Bagi sebagian orang, menikmati libur Lebaran di rumah memang lebih nyaman dibandingkan harus berdesak-desakan di tempat wisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Sehari Harus Pakai Sunscreen Berapa Kali? Ini Saran dari Dokter agar Perlindungan Maksimal
-
5 Rekomendasi Jas Hujan Anti Bocor, Awet dan Praktis untuk Hijabers
-
8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
-
Jejak Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818, Letusan Terbaru Tahan 178 Pendaki di Ranu Kumbolo
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 20 November 2025, Hoki Maksimal!
-
"Find Joy in the Slow": Filosofi Kopi Titik Koma yang Memikat di Panggung Internasional Bangkok
-
Macam-Macam Arti Warna dalam Mimpi Menurut Ahli, Mana yang Pernah Kamu Alami?
-
CPNS 2026 Kapan Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Alur Seleksi, dan Formasi untuk Lulusan SMA
-
Sejarah dan Makna Hari Anak Sedunia, Diperingati Setiap 20 November
-
'Meditasi Mata Air', Perempuan Wonosobo Tanam 1.000 Kopi untuk Kelestarian DAS Bodri