Suara.com - Kabar dugaan adanya praktik perbudakan dan eksploitasi yang dialami mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang beratraksi di Taman Safari Indonesia tengah menjadi perbincangan panas.
Sejumlah mantan pemain sirkus ini menyampaikan apa yang mereka alami di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, serta di sejumlah kesempatan berbeda di beberapa podcast.
Lalu seperti apa fakta-fakta di balik dugaan eksploitasi ini?
1. Ada yang Dikurung di Kandang Macan
Dugaan kekerasan dan eksploitasi di lingkup OCI konon sudah terjadi sejak lama. Namun baru-baru ini jeritan pilu para mantan pemain sirkus OCI menjadi sorotan masyarakat luas.
Salah satunya seorang mantan pemain bernama Fifi. Dalam pengakuannya, dia sampai pernah diseret dan dikurung di kandang macan karena mengobrol dengan orang di luar sirkus.
"Pernah dikerangkeng di kandang macan, saya, karena ngobrol sama ini, kenalan sama orang luar. Hukumannya dimasukin ke kandang macan, ada (macannya), sebelahan," jelas Fifi saat berbincang dengan Eko Kuntadhi.
Selain itu, Fifi juga mengaku mengalami masalah kesehatan seperti susah buang air besar karena buruknya perlakuan yang diterima. Hal ini mendorongnya untuk kabur ke Cisarua.
Sayangnya saat itu Fifi kembali ditemukan oleh pihak sirkus. Setelah itu Fifi mengaku mengalami penyiksaan yang lebih berat.
Baca Juga: Sempat Ada 4 Jenis Pelanggaran HAM, Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Diminta Diselesaikan Secara Hukum
"Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua," jelas Fifi di Kementerian HAM. "Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum."
Tak hanya itu, Fifi juga mengaku tidak tahu-menahu soal identitasnya sebelum bekerja di lingkungan sirkus.
2. Ada yang Dijejali Kotoran Gajah
Pengakuan berbeda disampaikan oleh Butet. Di hadapan Psikolog Forensik Reza Indragiri, Butet mengaku pernah mencoba kabur ke Malang, tetapi akhirnya berhasil ditemukan lagi oleh karyawan sirkus.
Butet mengaku, penyiksaan sudah dialaminya sejak kecil. Seperti saat dia baru berumur 10 tahun, Butet pernah dijejali kotoran gajah karena mengambil empal saat makan.
"Mereka bos kan punya makanan (berbeda), kalau saya kan makannya nasi bungkus, bos itu kan biasanya dimasakin ada pembantunya. Saya ambil empal satu, dia langsung jejelin saya kotorin tahi gajah. Dipaksa dipegangin sama pembantunya, terus saya dijejelin di depan teman-teman," jelas Butet.
Rasa jijik karena dipaksa makan tahi gajah membuat Butet sampai berkumur dengan air sabun. Saat itu juga rasa sakit hati terus membekas untuk Butet.
Tak hanya itu, Butet juga mengaku sampai kesulitan buang air hingga pernah dirantai dengan rantai gajah di kaki.
Mirisnya, saat Butet sedang mengandung dan setelah melahirkan pun, dia tetap dipaksa bekerja hingga dipisahkan paksa dari sang anak.
Anak Butet diduga diambil oleh pihak sirkus untuk dilatih menjadi pemain di sana. Namun karena lama dipisahkan, anak Butet sampai memanggil ibunya dengan sebutan "Tante".
3. Eksploitasi Berkedok Pencarian Bakat
Dalam kesaksian yang beredar, disebutkan bahwa dugaan eksploitasi ini bermula dari kelompok sirkus OCI yang mencari bakat-bakat muda untuk dididik menjadi pemain sirkus.
Namun metode yang dipakai ternyata jauh dari kata manusiawi. Alih-alih mendapatkan pendidikan dan kehoduipan yang layak, mereka malah dilatih dengan cara yang keras untuk bisa menjadi pemain sirkus.
Anak-anak yang kebanyakan berusia 5-7 tahun itu kabarnya diambil untuk dilatih. Bahkan sejumlah uang juga diberikan untuk "membeli" anak-anak tersebut dari orang tua atau wali yang merawatnya.
4. Klarifikasi Taman Safari Indonesia
Manajemen Taman Safari Indonesia sudah angkat bicara mengenai pemberitaan pilu tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan para mantan pemain sirkus OCI.
"Taman Safari Indonesia Group menegaskan tidak memiliki keterkaitan bisnis, hubungan hukum, atau keterlibatan lainnya dengan para mantan pemain sirkus yang diberitakan," tutur perusahaan lewat pernyataan resminya.
Taman Safari Indonesia menekankan statusnya sebagai badan hukum independen yang tidak berafiliasi dengan pihak-pihak manapun dalam masalah ini.
Manajemen Taman Safari Indonesia menghormati hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadi. Namun, mereka berharap agar nama baik dan reputasi perusahaan tidak tercemar oleh permasalahan ini.
5. Wamenham Siap Kawal Kasus
Wakil Menteri HAM Mugiyanto menggelar audiensi secara langsung dengan para mantan pemain sirkus OCI tersebut, apalagi karena dugaan pelanggaran hak-hak asasi sudah terjadi sejak tahun 1970-an.
Mugiyanto menilai ada banyak dugaan pelanggaran HAM di sana, salah satunya tentang hilangnya identitas para korban.
Mugiyanto juga menyampaikan permohonan maaf kepada para korban, sekaligus berjanji agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di masa depan.
Mugiyanto mengklaim Kemenham akan segera memanggil pihak Taman Safari Indonesia. Selain itu, Kemenham juga akan berkoordinasi dengan Komnas HAM serta KemenPPPA untuk pengusutan kasus serta penjaminan perlindungan korban.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X