Suara.com - Kamu sering merasa bersalah saat bilang tidak dan selalu mengutamakan orang lain meski kamu sendiri kelelahan? Bisa jadi kamu masuk ke dalam kategori people pleaser.
Istilah ini merujuk pada orang yang cenderung mengorbankan diri sendiri demi menyenangkan orang lain, mendapatkan persetujuan, atau bahkan menghindari konflik.
Menurut Dr. Harold Bloomfield dalam bukunya Making Peace With Your Parents, people pleaser cenderung tumbuh dengan dorongan kuat untuk disukai dan diterima orang lain.
Kondisi ini bisa terjadi karena luka batin masa kecil. Akibatnya, mereka cenderung kesulitan menetapkan batasan dan merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain.
Meskipun menjadi pribadi yang peduli itu hal baik, terus-menerus mengorbankan diri sendiri justru dapat mengikis rasa percaya diri dan kebahagiaan.
Dikutip dari laman Your Tango, kebiasaan people pleaser ini bisa diubah secara perlahan lewat 5 langkah kecil yang efektif menurut psikologi berikut ini.
1. Refleksi pengalaman masa kecil
Cobalah melihat kembali pengalaman masa kecilmu. Apakah kamu terbiasa mengabaikan kebutuhan pribadi demi mendapatkan pujian atau perhatian?
Terapis menyarankan untuk menuliskan pengalaman masa kecilmu dalam jurnal atau membicarakannya dengan profesional.
Baca Juga: Ini Hal yang Akan Terjadi Saat Memperlakukan Buruk Orang Lain
Penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa people pleaser sering kali merupakan mekanisme bertahan hidup akibat trauma emosional.
Contoh kasus trauma emosional tersebut misalnya orang tua yang selalu menuntut dan tidak membiarkan anak mengekspresikan dirinya.
2. Evaluasi seberapa mudah kamu mengalah
Kamu merasa selalu setuju meski tidak nyaman? Coba buat daftar hal-hal yang sebenarnya penting untuk kamu dan mulai luangkan waktu untuk itu.
Diskusikan daftar ini dengan teman atau terapis untuk menjaga komitmenmu.
Riset dari University of Edinburgh mengungkap, saat orang mulai memprioritaskan dirinya, mereka jadi lebih berani membuat batasan dan menghindari situasi yang menguras emosi.
Berita Terkait
-
Ini Hal yang Akan Terjadi Saat Memperlakukan Buruk Orang Lain
-
Kenali 5 Tanda Doi Bakal Ghosting Kamu menurut Psikologi, Hati-Hati biar Gak Patah Hati!
-
Bukan Cuma Meditasi, Ini 3 Kebiasaan Unik yang Bisa Bikin Bahagia menurut Psikologi
-
Hati-Hati, Ini 5 Tanda Halus Pasangan Mau Minta Putus menurut Psikologi
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR