Suara.com - Pembahasan tema ekologi dalam lingkup spiritual sangat jarang terjadi. Padahal, keduanya memiliki keterikatan erat karena sama seperti manusia, alam raya dan seisinya ini adalah ciptaan Tuhan.
Di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/5/2025), gema dialog lintas iman terdengar hangat. Bukan sekadar membahas teologi, perjumpaan itu menyentuh sesuatu yang jauh lebih mendasar: bumi yang mereka pijak bersama.
Sebanyak 40 pendeta dari 15 provinsi, peserta Pendidikan Oikumene Keindonesiaan (POK) GPIB Angkatan II 2025, berkumpul bersama penggerak Eco Bhinneka Muhammadiyah untuk menyelami makna spiritualitas ekologi.
Di hadapan para pemuka agama Kristen itu, Hening Parlan, Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, memulai pembicaraan dengan sebuah pengingat tajam, “Kalau lingkungan rusak, maka perdamaian pun akan sulit tercapai,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, ditulis Selasa (27/5/2025).
Sebuah kalimat yang memadatkan esensi dari gerakan yang ia rintis sejak 2021: bahwa menjaga bumi bukan hanya urusan ilmiah atau teknis, tapi spiritual.
Eco Bhinneka bukanlah gerakan ekologi biasa. Ia lahir dari semangat keagamaan yang ingin menyulam harmoni antarmanusia melalui kepedulian terhadap alam.
Diinisiasi oleh Muhammadiyah dan didukung JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action), program ini menggerakkan kaum muda lintas iman untuk bersama-sama merawat lingkungan di Pontianak, Ternate, Surakarta, dan Banyuwangi.
“Dalam Islam, kita percaya pada tiga hubungan penting,” ujar Hening. “Hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan alam. Ketiganya saling terkait dan memengaruhi.”
Ia menekankan bahwa ketika satu hubungan rusak, dua lainnya bisa ikut terganggu. Maka merusak alam, sesungguhnya adalah mengkhianati iman dan kemanusiaan.
Baca Juga: Apa Hukum Kurban Idul Adha? Ini Penjelasan Ulama Muhammadiyah
Dalam sesi itu, isu krisis nikel dan deforestasi turut disinggung sebagai contoh nyata bahwa kerusakan lingkungan tak hanya membawa bencana ekologis, tapi juga konflik sosial.
Karena itu, kata Hening yang juga Koordinator Nasional GreenFaith Indonesia, menjaga bumi harus menjadi gerakan kolektif. “Mari kita bergandengan tangan, tanpa memandang latar belakang, demi harmoni dalam tiga hubungan ini,” serunya.
Suara seirama datang dari Pendeta Manuel Raintung, Ketua II Majelis Sinode GPIB. Ia menceritakan bahwa sejak 2023, GPIB telah mendeklarasikan diri sebagai Gereja Ramah Lingkungan.
Dalam perayaan 75 tahun GPIB, mereka menggaungkan komitmen sederhana namun berdampak besar: makan secukupnya dan tidak menyisakan makanan. Sebuah ajaran spiritual yang menyentuh dimensi ekologis.
Pendeta Manuel juga memaparkan gerakan Eco Church yang telah mereka galakkan dalam dua tahun terakhir. Mulai dari pengurangan plastik, larangan rokok di area gereja, hingga pelibatan anak-anak dalam Satuan Tugas Gereja Ramah Lingkungan.
“Kami ingin para pendeta muda tak hanya menjadi kader kerukunan, tapi juga kader lingkungan,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
6 Artis Ini Kasih Parfum sebagai Souvenir Pernikahan, Punya Siapa Paling Mahal?
-
Makna Tradisi Pouring Champagne, Dilakukan Amanda Manopo dan Kenny Austin saat Resepsi
-
5 Fakta Glamping Maut di Solok, Lokasi Pengantin Baru Tewas Ternyata Belum Berizin?
-
Semahal Apa Harga Parfum Armani Santal? Jadi Souvenir Pernikahan Amanda Manopo
-
Mulan Jameela Punya Anak Berapa? Bahagia Hadiri Wisuda Putranya di Jepang
-
5 Rekomendasi Bedak Gatal untuk Dewasa, Sudah Ditinjau Dokter
-
Ustaz Yusuf Mansur Dulu Mondok di Mana? Viral Buka Jasa Kirim Doa Online Berbayar
-
Berapa Gaji dan Kontrak Patrick Kluivert di Indonesia? Gagal Bawa Timnas Lolos Piala Dunia
-
Arti Kata Amour Sans Fin, Tulisan di Tas Souvenir Nikahan Amanda Manopo Jadi Sorotan
-
Akun Instagram Ma Ning Apa? Wasit Kontroversial yang Pimpin Laga Timnas vs Irak