Suara.com - "Keluar dari zona nyamanmu!” Kalimat ini sering kali kita dengar dalam seminar motivasi, unggahan media sosial, atau obrolan inspiratif. Seolah-olah zona nyaman adalah musuh utama perkembangan diri.
Lalu, apakah benar zona nyaman selalu buruk?
Faktanya, zona nyaman bukanlah tempat stagnan seperti yang selama ini dikesankan.
Justru, bagi banyak orang, zona nyaman adalah tempat aman untuk mengenal diri sendiri, menjelajahi hobi, dan melakukan hal-hal yang benar-benar disukai—tanpa tekanan atau ekspektasi dari luar.
Zona Aman ≠ Zona Nyaman
Pertama-tama, mari kita luruskan dulu bahwa zona aman dan zona nyaman itu berbeda.
Menurut psikolog klinis Tara de Thouars, zona nyaman adalah kondisi ketika seseorang merasa nyaman hingga termotivasi untuk mengembangkan diri sendiri. Sementara itu, zona aman adalah kondisi ketika seseorang tidak mau mencoba hal baru karena takut gagal.
Ia memberi contoh, “Kalau kita punya keinginan tapi kita memutuskan, ‘Ah, enggak ah, aku takut gagal’, berarti itu zona aman,” ujarnya saat ditemui di rangkaian acara Patchtastic Day 2025 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jika zona aman adalah kondisi di mana seseorang cenderung pasif dan enggan mengambil risiko apa pun, maka zona nyaman adalah ruang psikologis yang mendukung, di mana kita merasa cukup tenang untuk berekspresi, belajar, dan berkembang sesuai ritme sendiri.
Baca Juga: Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
Jadi, alih-alih menghambat, zona nyaman justru bisa jadi fondasi kuat sebelum melangkah ke tantangan berikutnya.
Dalam rangka ingin mendukung masyarakat Indonesia untuk menciptakan zona nyaman mereka sendiri, bebas dari rasa nyeri dan keterbatasan, serta agar bisa mengejar passion dan menikmati hidup sepenuhnya, Salonpas Pain Relief Patch sebagai produk patch kesehatan menggelar Patchtastic Day 2025.
Mendefinisikan Kembali Kenyamanan
Dalam diskusi bertema "In My Comfort Zone, Why Not? Embrace Your Comfort, Empower Your Life", Ira Guci, Product Manager Salonpas Pain Relief Patch, menjelaskan, “Zona nyaman seringkali disalah artikan sebagai batasan dalam mencapai potensi diri. Padahal, kami percaya kenyamanan adalah fondasi penting untuk mencapai kesejahteraan fisik dan mental dan tetap dapat menjadi tempat untuk mengembangkan diri selama digunakan dengan cara yang tepat."
Dalam diskusi ini, Tara de Thouars juga menolak gagasan bahwa kenyamanan sama dengan kepuasan diri.
"Itu adalah sebuah mitos yang perlu kita luruskan. Kenyamanan bukanlah musuh pertumbuhan, justru bisa menjadi fondasinya," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa memaksakan diri keluar dari zona nyaman terus-menerus tanpa memperhatikan kebutuhan istirahat dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik, seperti burnout, kecemasan, gangguan tidur, dan penurunan sistem imun.
Dari sisi kesehatan holistik, Deera Dewi, Founder of De’Atmara and Yoga instructor, menjelaskan bagaimana konsep kenyamanan dalam yoga dan reiki berfokus pada pengenalan diri.
“Dalam yoga dan Reiki, kenyamanan itu tentang mengenal diri sendiri. Yoga mengajarkan kita mendengarkan tubuh, tahu batasan kita. Sementara reiki membantu kita terhubung dengan intuisi dan energi diri," kata Deera.
Dengan lebih mengenal diri, lanjut Deera, kita bisa menciptakan zona nyaman yang tepat, yang mendukung kita sembuh dan temukan potensi diri.
Dalam sesi diskusi, hadir pula Rima Melati Adams, seorang aktris and profesional kebugaran dan kesehatan, yang terus belajar menavigasi berbagai peran dalam hidup.
“Buat saya, zona nyaman bukan berarti stagnan—tapi tentang pilihan sadar untuk hadir sepenuhnya dalam setiap peran: sebagai ibu, istri, instruktur, dan juga diri sendiri. Memasak, workout, membaca, semua itu bukan sekadar hobi, tapi cara saya untuk recharge, tetap waras, dan terus bertumbuh. Ketika semuanya bisa berjalan selaras dan saling menguatkan, di situlah saya merasa paling utuh,” katanya.
Patchtastic Day 2025 merupakan pesan untuk merayakan kenyamanan, yang diwujudkan secara nyata melalui suatu wadah relaksasi yang nyaman dan hangat, dengan menyatukan workout dan art.
Setelah sukses di tahun 2024 dengan lebih dari 1300 peserta, Patchtastic Day 2025 akan hadir dengan lebih meriah bekerjasama dengan lebih dari 50 instruktur dari beragam kegiatan workout seperti yoga, pound fit, dan zumba.
Tahun ini, Patchtastic Day digelar di 4 kota besar, dengan road to Patchtastic Day di kota Makassar, Yogyakarta dan Surabaya, serta main event di Jakarta. Rangkaian kegiatan ini akan berlangsung mulai dari bulan Juli dan ditutup di bulan November 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?
-
Apa Itu Crab Mentality? Disebut Yudo Sadewa Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Kekayaan Fantastis Yusril Ihza Mahendra, Temui Delpedro di Rutan Polda Metro Jaya
-
Yudo Anak Menkeu Umur Berapa? Sudah Jadi Miliarder dan Nasabah BCA Prioritas
-
Dikira PNS, Ini Pekerjaan Asli Istri Ferry Irwandi yang Jarang Diketahui
-
Berapa Lama Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan? Debut di Era SBY, Dicopot oleh Prabowo
-
Benarkah Rakyat Ikut Menanggung Utang Negara di Akhirat? Ini Penjelasan Islam
-
Franka Franklin Keturunan Mana? Ini Latar Belakang Istri Nadiem Makarim
-
5 Rangkaian Skincare Fanbo untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Jadi Alternatif Viva