Suara.com - Di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri fesyen dan kecantikan, hadir sebuah terobosan signifikan dari ranah lokal.
Botanical Essentials, sebuah merek perawatan tubuh dan rumah premium asal Indonesia, membuktikan bahwa kemewahan dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Mereka tidak hanya menawarkan produk berkualitas, tetapi juga berkomitmen penuh terhadap praktik ramah lingkungan, khususnya melalui inovasi dalam pengelolaan bahan baku.
Melalui koleksi terbaru Eau de Parfum yang diluncurkan dalam eksibisi imersif “SCENTARIUM: A Life Journey through Scent” di Grand Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. Botanical Essentials memperkenalkan pendekatan baru dalam industri wewangian: parfum alami berbasis bahan berkelanjutan.
Berangkat dari kebutuhan konsumen Indonesia akan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga aman dan ramah lingkungan, Botanical Essentials meracik tujuh wangi premium—Where It Begins, Solace, In The Clouds, Sanctuary, Summer Fling, Desert Sunset, dan After Hours—menggunakan bahan alami pilihan.
Sebagian besar komposisi wewangian tersebut berasal dari bahan upcycled, seperti vanila, daun patchouli, akar vetiver, dan kelopak mawar yang telah diolah kembali menjadi komponen bernilai tinggi. Kandungan bahan daur ulang ini mencapai 20% hingga 47% dalam setiap botol.
Langkah ini menunjukkan komitmen Botanical Essentials dalam mendukung ekosistem yang berkelanjutan. Tidak hanya mengurangi limbah industri, penggunaan bahan upcycled juga berkontribusi terhadap efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon dalam proses produksi.
Seluruh parfum juga memenuhi standar keamanan dari International Fragrance Association (IFRA), teruji secara dermatologis, serta cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.
“SCENTARIUM adalah jembatan yang menghubungkan wewangian dengan jiwa manusia! Kami ingin setiap pengunjung tidak hanya mencium aroma, tetapi juga merasakan cerita hidup mereka melalui keharuman. Bersama Haluu, kami menciptakan ruang magis yang membuat orang takjub dan terinspirasi, menjadikan SCENTARIUM sebagai titik awal baru untuk mengapresiasi wewangian secara mendalam,” ujar Lydia Wiranata, Founder Botanical Essentials, dalam keterangan yang diterima Suara.com, Selasa (3/6/2025).
SCENTARIUM sendiri dirancang bukan hanya sebagai ajang promosi produk, tetapi sebagai pengalaman multisensori yang mengangkat pentingnya aroma dalam keseharian sekaligus kesadaran lingkungan. Dalam eksibisi ini, pengunjung diajak menyusuri perjalanan hidup melalui aroma, dengan instalasi yang memadukan seni visual, suara, dan sentuhan yang menggugah emosi.
Baca Juga: Biar Tetap Glowing, Ini Skincare Wajib untuk Usia 30 Tahun ke Atas menurut Dokter Anti-aging
Norine Wibowo, CEO Haluu, menyatakan, “SCENTARIUM adalah panggung di mana wewangian hidup dan bercerita! Kami merancang pengalaman imersif ini untuk membawa pengunjung melampaui sekadar mencium aroma. Kami ingin mereka merasakan, melihat, dan mendengar cerita di balik setiap wangi.”
Botanical Essentials juga menekankan bahwa koleksi Eau de Parfum ini bukan hanya simbol kemewahan, tetapi juga manifestasi dari tanggung jawab terhadap lingkungan.
Produk ini dikembangkan dengan Mood Certified Scent Technology, hasil penelitian berbasis pemetaan otak selama 40 tahun terhadap lebih dari 7.000 individu. Teknologi ini dirancang untuk membangkitkan perasaan positif dan meningkatkan kesejahteraan emosional tanpa merusak alam.
“Setiap wangi, dari Where It Begins yang membawa nostalgia, hingga After Hours yang penuh misteri, diciptakan untuk menjadi sahabat setia dalam setiap momen hidup. Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia merasakan keajaiban alam dalam botol, mengubah rutinitas harian menjadi ritual yang memanjakan diri dan lingkungan,” tambah Lydia.
Melalui inovasi ini, Botanical Essentials membuktikan bahwa gaya hidup berkelanjutan dapat berjalan seiring dengan kemewahan dan kenyamanan, menjadikan setiap semprotan parfum sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini
-
Apa Beda Deodorant dan Antiperspiran? Ini 7 Produk Ampuh Kontrol Keringat dan Bau Badan
-
5 Foundation Anti-Aging Terbaik untuk Usia 60 Tahun ke Atas
-
Heboh Raket Padel Rp 7 Juta Dicuri, Merk Apa? Ini 7 Pilihan untuk Pro hingga Pemula
-
7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
-
6 Pilihan Toner Viva Berdasarkan Tipe Kulit Mulai Rp7 Ribuan
-
5 Bedak Padat untuk Usia 50 Tahun ke Atas yang Samarkan Garis Halus