Suara.com - Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah. Salah satu wilayah yang dikenal dengan kekayaan lautnya adalah Papua, yang juga dijuluki sebagai ‘surga kecil yang jatuh ke bumi’.
Sayangnya, kekayaan laut yang dimiliki Indonesia tak terhindar dari berbagai ancaman. Adanya degradasi ekosistem laut akibat aktivitas manusia menjadi isu yang perlu ditangani dengan serius.
Melihat kondisi ini, komunitas OurConservaSea hadir untuk mendorong kesadaran masyarakat dengan gerakan konservasi guna melindungi ekosistem laut.
Founder OurConservaSea, Julia Rosemary Tapilatu, mengungkapkan bahwa komunitas ini dibentuk sebagai wujud kontribusinya dalam menjaga kelestarian ekosistem laut. Bersama dengan kakak dan teman-temannya, ia menyadari banyaknya permasalahan yang dapat mengancam keberlangsungan ekosistem laut di Indonesia.
“Sebagai seorang pemuda yang sudah tumbuh besar di wilayah Papua, saya juga melihat bahwa dari tahun ke tahun, permasalahan seperti degradasi lingkungan itu terus terjadi,” ujar Julia.
Komunitas yang berdiri sejak tahun 2020 ini menyoroti isu degradasi ekosistem laut, khususnya di wilayah Papua Barat. Papua yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan kekayaan laut yang besar, kini mulai menghadapi berbagai permasalahan akibat aktivitas manusia.
Julia menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang dapat merusak ekosistem laut, mulai dari penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, minimnya edukasi kepada wisatawan, penggunaan sunscreen berbahan kimia yang tidak ramah lingkungan, dan berbagai aktivitas lainnya yang merusak flora dan fauna di laut.
“Hal ini paling banyak berdampak secara langsung tentunya pada ekosistem, pada habitat kita. Lebih dari itu, hal ini juga memiliki dampak secara khusus kepada teman-teman kita di daerah pesisir,” tambahnya.
Padahal, banyak dari masyarakat pesisir di Indonesia yang bergantung pada laut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketika ekosistem laut rusak, sumber ekonomi dan kehidupan mereka akan ikut terancam.
Baca Juga: Nikita Mirzani Main Santet, Sinopsis Film Syirik: Dayang Laut Selatan yang Segera Tayang di Bioskop
“Maka dari itu, partisipasi masyarakat, bukan cuma dari masyarakat pesisir, tetapi masyarakat secara luas, itu sangat diperlukan. Dan adanya upaya kolaborasi, baik dari berbagai pihak organisasi, NGO, sekolah, hingga pemerintahan, itu sangat penting supaya keadaan degradasi ini bisa ditanggulangi dengan baik,” jelas Julia.
Untuk mewujudkan langkah nyata dalam menghadapi permasalahan tersebut, OurConservaSea hadir dengan tiga pilar utama: educate, engage, dan empower. Mereka tak hanya menyuarakan pentingnya menjaga laut, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat secara aktif dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi degradasi ekosistem laut.
Selama lima tahun berdiri, OurConservaSea telah aktif menjalankan berbagai program berdasarkan ketiga pilar mereka. Salah satunya melalui edukasi, dengan menyebarkan informasi seputar laut melalui konten media sosial dan podcast.
Untuk mendukung pilar edukasi, mereka juga telah menerbitkan 4 ensiklopedia yang membahas beragam flora dan fauna laut, seperti ubur-ubur, akar bahar, mangrove, dan spesies lainnya. Buku-buku ini tersedia dalam 2 bahasa dan telah dibagikan ke berbagai sekolah dan organisasi lainnya sebagai sumber bahan bacaan.
Tak hanya edukasi, OurConservaSea juga melakukan aksi lapangan seperti pembersihan pantai (beach clean up) dan pengambilan sampel sampah laut (marine debris sampling) di Manokwari, Papua Barat. Kegiatan ini tak sekadar bermanfaat untuk penelitian, tetapi juga menjadi sarana bagi para relawan untuk belajar secara langsung mengenai isu laut.
Ke depannya, mereka ingin terus menjaga kelestarian laut di Papua serta mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli. Mereka percaya bahwa perubahan dapat dimulai dari langkah sederhana. Namun jika dilakukan bersama-sama, langkah kecil akan membawa dampak besar untuk laut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Program Kebun Mama, Kala Perempuan di NTT Memimpin Perubahan dengan Menanam Asa
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
Toba Pulp Lestari Punya Siapa? Disorot Buntut Bencana Banjir dan Longsor Sumatera
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras