Suara.com - Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali digetarkan oleh gempa bumi pada Rabu (20/8/2025) malam. Guncangan tersebut tercatat terjadi sekitar pukul 19.54 WIB.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,9 dengan kedalaman pusat gempa mencapai 10 kilometer.
BMKG juga memastikan bahwa gempa Bekasi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran yang dirasakan warga Bekasi ternyata menjalar ke sejumlah daerah lain, seperti Karawang, Tangerang, Depok, Purwakarta, hingga sebagian wilayah Banten.
Setelah gempa utama, beberapa gempa susulan masih terdeteksi, meski dengan kekuatan yang lebih lemah.
BMKG menjelaskan lokasi episentrum serta kedalaman hiposenternya menunjukkan bahwa gempa ini termasuk jenis gempa dangkal.
Sumber pemicunya berasal dari sesar naik di belakang busur Jawa Barat atau yang dikenal dengan istilah West Java Back Arc Thrust.
Menurut Nuraini Rahma Hanifa, peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebutan lain untuk sesar tersebut adalah Sesar Baribis.
Penelitian Tentang Sesar Baribis
Mengutip dari arsip penelitian BRIN melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi tercatat bahwa Sesar Baribis-Kendeng merupakan salah satu sesar aktif utama di Pulau Jawa. Letaknya memanjang dari barat ke timur, tepat di bagian belakang busur gunung api Jawa.
Baca Juga: Analisis BMKG: Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat Jadi Pemicu Gempa Dangkal di Bekasi
Sonny Aribowo, peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, menyebut Sesar Baribis-Kendeng adalah sistem sesar besar yang kompleks, dan sering disebut juga Java Back-arc Thrust.
Kemudian, Sonny juga menjelaskan bahwa di Jawa Barat jalur Sesar Baribis memanjang melewati wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, hingga Bekasi.
Ia juga menambahkan adanya indikasi bahwa pergerakan sesar tersebut melintas ke daerah selatan Jakarta, tepatnya di perbatasan dengan Depok, serta menjangkau wilayah Bogor.
Sejak tahun 2019, Sonny telah melakukan penelitian di Majalengka, Purwakarta, Karawang, Depok, hingga Bogor.
Penelitian ini didukung oleh pendanaan dari LPDP untuk program S3 di Universite Grenoble Alpes, juga melalui Rumah Program Kebencanaan dan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN).
Tujuan penelitian tersebut adalah memetakan jalur sesar aktif yang diketahui pernah bergerak sejak sekitar 11 ribu tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Fashion Meets Performance: Lahirnya Tas Ikonik Paling Timeless Tahun Ini
-
Art Healing Session: Ketika Seni Jadi Obat Hati Pejuang dan Penyintas Kanker Payudara
-
Converse SHAI 001: Fashion Statement Penuh Makna dari Shai Gilgeous-Alexander
-
5 Moisturizer dengan Kandungan Pencerah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam di Wajah
-
5 Rekomendasi Sunscreen Murah untuk Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
Cerai dari Zize, Arhan Diduga Dekat dengan Sosok Inka: Langgar Etika Masa Iddah Mantan Istri?
-
Apa Itu Surat Izin Menstruasi yang Sedang Viral? Begini Pesan dan Tujuannya
-
5 Rekomendasi Foundation untuk Tutupi Flek Hitam dan Garis Halus, Nggak Bikin Wajah Kering
-
Mewahnya Lokasi Pernikahan Amanda Manopo di Hotel Langham, Segini Biaya Paketnya!
-
Azizah Salsha Mesra dengan Pria Lain Padahal Baru Seminggu Cerai dari Arhan: Langgar Masa Iddah?