- Kasus mutilasi di Mojokerto, melibatkan pasangan belum sah yang dipicu oleh tekanan ekonomi dan konflik asmara.
- Psikolog Forensik Reza Indragiri menyebut, mutilasi bisa terjadi karena tiga motif.
- Setiap kasus mutilasi memiliki latar berbeda, sehingga sulit disimpulkan dengan satu penjelasan tunggal.
Suara.com - Kasus mutilasi di Mojokerto, tengah menyita perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Seorang perempuan tewas mengenaskan setelah dimutilasi oleh kekasihnya sendiri.
Korban bernama Tiara Angelina Saraswati, sementara pelaku adalah Alvi Maulana. Pasangan yang belum sah ini tinggal di sebuah kos di kawasan Lidah Wetan, Surabaya.
Aksi keji tersebut diduga dipicu oleh tekanan ekonomi serta konflik asmara. Emosi pelaku disebut memuncak setelah lama terpendam terhadap korban.
Dilaporkan, terdapat sekitar 310 potongan tubuh korban yang ditemukan di sejumlah lokasi berbeda. Temuan pertama kali diketahui oleh seorang warga.
Lantas, terlepas dari kasus mutilasi di Mojokerto, apa sebenarnya motif seseorang melakukan tindakan mutilasi yang begitu mengerikan?
Psikolog Forensik, Reza Indragiri, mengungkapkan bahwa ada beberapa kemungkinan motif di balik fenomena mutilasi.
Menurutnya, setidaknya ada tiga alasan yang dapat melatarbelakangi aksi tersebut.
"Sayangnya tidak ada penjelasan tunggal tentang fenomena mutilasi, karena paling tidak ada dua kemungkinan bahkan mungkin tiga kemungkinan," kata Reza dikutip dari kanal YouTube PSYCHOLOGY pada Selasa, 9 September 2025.
Motif pertama, mutilasi dapat muncul sebagai bentuk ledakan emosional susulan dari pelaku yang tidak cukup puas hanya dengan melampiaskan amarah.
Baca Juga: Pilunya Kisah Orang Tua Tiara Korban Mutilasi Mojokerto, Jualan Sempol Demi Biayai Kuliah
"Satu, bahwa mutilasi dilakukan sebagai sebuah ekspresi ledakan emosional susulan. Jadi, tidak cukup bagi orang ini mengekspresikan amarahnya, dendamnya, sakit hatinya dengan cara menghabisi korban," terang Reza.
Setelah itu, muncul tindakan lanjutan berupa memotong atau mencacah tubuh korban untuk memperoleh rasa lega.
"Tapi harus diikuti dengan aksi susulan, yaitu memotong-motong, mencacah-cacah korbannya agar perasaan lega itu muncul. Itu kemungkinan pertama," beber Reza.
Kemungkinan kedua, mutilasi dilakukan untuk tujuan instrumental, misalnya untuk menghindari hukuman atau meraih keuntungan tertentu.
"Kemungkinan kedua adalah mutilasi dilakukan untuk tujuan instrumental. Untuk mendapatkan manfaat tertentu," terang Reza.
"Mulai dari lolos dari hukum karena berhasil menghilangkan barang bukti, atau juga untuk kepentingan mendapatkan kesaktian, mendapatkan uang, dan seterusnya, dan seterusnya," sambungnya.
Adapun motif ketiga, jika pelaku ternyata merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), maka dua asumsi sebelumnya menjadi tidak relevan.
"Atau yang ketiga, kalau pelaku ternyata orang yang tidak waras, maka berbagai macam asumsi tentang dua motif itu tadi terabaikan," terang Reza.
"Kenapa? Kalau sudah bicara tentang orang tidak waras, rasionalitas tidak berjalan, akal sehat tidak berfungsi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pilunya Kisah Orang Tua Tiara Korban Mutilasi Mojokerto, Jualan Sempol Demi Biayai Kuliah
-
Ada Peran Makhluk Berbulu Beri Petunjuk Lokasi Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto
-
Motif Mutilasi Mojokerto: Konflik Hubungan Tidak Sah dan Tekanan Ekonomi
-
Sosok Alvi Maulana, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pacar di Mojokerto
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Murah dengan Wangi Mewah, Tercium dari Jarak Jauh
-
5 Aroma Parfum yang Bikin Emak-Emak Arisan Auto Wangi Sepanjang Hari!
-
6 Pilihan Bedak Tabur yang Bikin Glowing Tahan Lama, Harga Terjangkau!
-
5 Sepatu Lari Lokal Pilihan untuk Daily Runmu!
-
5 Sepatu Running Harga Rp100 Ribuan: Lari Nyaman, Dompet Tetap Aman
-
Kesehatan Generasi Muda Terancam Dampak Buruk Boba dan Kopi Kekinian
-
Rahasia Koleksi Perhiasan Terbaru Happy Salma Terungkap!
-
5 Skincare Pencerah Wajah dalam 7 Hari yang Terdaftar BPOM, Murah, dan Aman
-
Apakah September Ada? Ini Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Biar Siap Cair
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa