Lifestyle / Male
Kamis, 11 September 2025 | 11:53 WIB
Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)

Meskipun demikian, Kirk pernah dikritik karena pandangannya tentang Katolik. Dalam sebuah diskusi, ia mempertanyakan apakah umat Katolik benar-benar Kristen, meskipun kemudian ia mengakui bahwa mereka adalah saudara seiman.

Warisannya dalam iman Kristen ditekankan oleh banyak tokoh setelah kematiannya. Gereja Dream City menyatakan bahwa Kirk "menginspirasi jutaan orang untuk teguh pada keyakinan Alkitabiah".

Evangelisme Kirk bukan hanya pribadi, tapi juga strategis. Ia melihat politik sebagai panggilan ilahi, di mana mendukung Trump adalah bagian dari perjuangan melawan "kejahatan sekuler".

Podcast dan bukunya, seperti "The MAGA Doctrine", sering menyisipkan referensi Alkitab untuk membenarkan posisi konservatifnya.

Kematian Charlie Kirk yang tiba-tiba membuat banyak orang Kristen evangelis berdoa untuknya.

Perjalanan Karier Charlie Kirk: Dari Aktivis ke Influencer Politik

Presiden Donald Trump dan Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)

Charlie Kirk lahir pada 1989 di pinggiran Chicago, Illinois. Sejak remaja, ia sudah menunjukkan minat kuat terhadap politik konservatif.

Pada usia 18 tahun, ia mendirikan Turning Point USA pada 2012, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan membangun gerakan konservatif di kalangan mahasiswa kampus.

Organisasi ini dengan cepat berkembang menjadi kekuatan besar, mengadakan acara-acara besar seperti Turning Point Summit yang menarik ribuan pemuda.

Baca Juga: Charlie Kirk Siapanya Donald Trump? Selalu Dekat sampai Kematiannya

Kirk menjadi sekutu dekat Donald Trump, terutama selama kampanye 2016 dan 2020, di mana ia memobilisasi pemilih muda untuk mendukung agenda MAGA atau Make America Great Again.

Sebagai influencer, Kirk memiliki jutaan pengikut di media sosial, termasuk podcast "The Charlie Kirk Show" yang sering membahas isu-isu seperti imigrasi, hak senjata, dan nilai-nilai tradisional.

Dukungannya terhadap Trump membuatnya sering disebut sebagai "pemimpin generasi konservatif selanjutnya".

Namun, kariernya tidak lepas dari kontroversi. Salah satunya tuduhan mempromosikan nasionalisme Kristen yang ekstrem.

Pada 2024, Turning Point USA semakin condong ke arah isu-isu religius, dengan Kirk sering berbicara tentang "perang budaya" melawan sekularisme.

Tragedi penembakan Kirk terjadi pada Rabu malam waktu setempat di Utah Valley University. Saat sedang berpidato dan menjawab pertanyaan dari mahasiswa, Kirk ditembak dari jarak 100-200 yard, kemungkinan dari atap bangunan terdekat.

Load More