Lifestyle / Komunitas
Jum'at, 19 September 2025 | 06:41 WIB
Ilustrasi UMKM (freepik)
Baca 10 detik

Suara.com - Mengembangkan usaha di tengah era penuh ketidakpastian memang bukan perkara mudah. Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus berhadapan dengan tantangan klasik seperti akses modal yang terbatas, minimnya literasi keuangan, hingga tekanan persaingan yang semakin ketat. 

Padahal, menurut SMERU Research Institute (2023), UMKM masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dengan kontribusi 60,5% terhadap PDB nasional.

Melihat pentingnya peran tersebut, Standard Chartered Indonesia menghadirkan program Innofund, sebuah inisiatif yang tidak hanya menawarkan pembiayaan ramah wirausaha, tetapi juga pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap usaha. 

Program ini menyediakan pinjaman lunak mulai Rp50 juta hingga Rp160 juta dengan bunga 0–2%, ditujukan khusus bagi wirausaha muda berusia 18–35 tahun.

Lebih dari Sekadar Modal

Standard Chartered Indonesia Resmi Menghadirkan Program Innofund untuk UMKM (Dok. Istimewa)

Banyak yang beranggapan bahwa modal adalah segalanya. Nyatanya, tak sedikit usaha yang gagal bukan karena produknya jelek, melainkan karena salah mengatur arus kas atau minim strategi bisnis. Inilah yang coba diubah oleh Innofund.

“Sebagai bagian dari komitmen Standard Chartered untuk mendukung pembangunan inklusif di Indonesia, kami percaya bahwa pemberdayaan UMKM dan usaha sosial sangat penting untuk memperkuat perekonomian nasional," ujar Puni Ayu Anjungsari, Head of Corporate Affairs, Brand and Marketing, Standard Chartered Indonesia.

Melalui Innofund, lanjut dia, para wirausaha muda dapat mengatasi hambatan akses keuangan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

Memberi Ruang bagi Mereka yang Sering Terpinggirkan

Baca Juga: IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed

Program ini juga memberi perhatian khusus pada wirausaha perempuan, penyandang disabilitas, serta pelaku usaha di luar kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. 

Fokus ini penting karena menurut data BPS (2021), 64,5% UMKM di Indonesia dipimpin perempuan, namun akses mereka terhadap modal dan jaringan bisnis masih sangat terbatas.

“Banyak wirausaha muda, khususnya perempuan dan penyandang disabilitas, memiliki potensi besar untuk berkembang, namun masih terhambat oleh keterbatasan akses terhadap pendanaan dan pelatihan," jelas Romy Cahyadi, CEO Instellar Impact, selaku mitra implementasi program.

Melalui Innofund, Instellar Impact berkomitmen untuk mendukung para wirausaha ini sehingga mereka tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh, berkembang, dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi komunitas serta lingkungan mereka.

Menciptakan Dampak Nyata

Selama tiga tahun ke depan, Innofund menargetkan mendukung 100 UMKM dan wirausaha sosial, lengkap dengan pelatihan keuangan selama enam bulan serta akses pembiayaan yang disalurkan melalui Amartha. 

Load More