Lifestyle / Komunitas
Jum'at, 19 September 2025 | 16:05 WIB
Ilustrasi AI. [Unsplash/Igor Omilaev]
Baca 10 detik
  • Anak muda kini mencari cara untuk menambah penghasilan tanpa harus terjebak kerja lembur atau rutinitas.
  • AI mulai dipakai untuk mengelola usaha agar lebih menguntungkan.
  • Wwirausaha digital kini punya cara baru untuk berkembang: kerja cerdas dengan dukungan sistem pintar

Suara.com - Banyak anak muda kini mencari cara untuk menambah penghasilan tanpa harus terjebak kerja lembur atau rutinitas kantoran. Tren “kerja cerdas” makin populer, apalagi sejak teknologi kecerdasan buatan (AI) hadir sebagai senjata baru untuk wirausaha digital.

Bukan lagi sekadar buzzword, AI mulai dipakai untuk mengelola iklan, melayani pelanggan, hingga merancang strategi bisnis. Intinya, cuan bisa datang lebih cepat dan lebih efisien.

Fenomena ini terasa jelas dalam SVOLUTION Digital Summit (SDS) 2025 yang berlangsung di Bali. Acara tiga hari ini berhasil mengumpulkan lebih dari 3.500 wirausahawan, kreator konten, hingga pemimpin bisnis dari 65 negara.

Tidak hanya jadi ajang networking, SDS juga menjadi panggung peluncuran global platform SVO.ai, yang baru saja mendapat pengakuan ASEAN Records sebagai Digital AI Commerce Summit pertama dan terbesar yang diselenggarakan secara fisik.

Lalu, bagaimana sebenarnya AI bisa membantu siapa saja meraih pendapatan digital?

1. Menghemat Waktu dan Energi

AI dirancang untuk mengambil alih pekerjaan repetitif yang biasanya menyita tenaga, seperti menjawab pertanyaan pelanggan atau mengatur kampanye iklan. Dengan begitu, pelaku usaha bisa lebih fokus pada strategi kreatif ketimbang mengurus hal teknis.

2. Membuka Jalan untuk Pemula

Menurut Andrew Lim, Co-Founder SVO.ai, misi utama mereka adalah membuat akses bisnis digital lebih merata.

Baca Juga: 13 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Stasiun, Siap Pakai dan Hasilnya Kayak Asli

“Ini tentang akses. Kami membangun SVO.ai untuk memberikan cara yang terukur untuk sukses dalam bisnis digital dengan AI kepada semua orang,” jelasnya.

3. Menggantikan Budaya Kerja Keras dengan Kerja Cerdas

Ketua penyelenggara SDS 2025, Racheal Tan, menekankan bahwa summit ini bukan sekadar konferensi.

“SVOLUTION Digital Summit adalah ajakan kami untuk bertindak — di sinilah sistem cerdas menggantikan budaya kerja keras,” katanya.

4. Memperluas Jangkauan Global

Dengan bantuan AI, iklan dan konten digital bisa ditargetkan ke pasar internasional hanya dengan beberapa klik. Tidak heran, banyak peserta SDS datang dari puluhan negara untuk melihat langsung bagaimana strategi ini bisa diterapkan.

Di tengah gaya hidup serba cepat, teknologi AI membuat peluang cuan lebih mudah diakses siapa saja. SDS 2025 di Bali menjadi bukti bahwa wirausaha digital kini punya cara baru untuk berkembang: kerja cerdas dengan dukungan sistem pintar.

Cuan bukan lagi soal kerja tanpa henti, tapi tentang bagaimana memanfaatkan AI agar bisnis bisa tumbuh lebih cepat, efisien, dan tentu saja, lebih menguntungkan.

Load More