Lifestyle / Food & Travel
Selasa, 23 September 2025 | 12:45 WIB
Ilustrasi Aman New York.

 Berdasarkan unggahan akun Bareng Warga, disebutkan bahwa sekitar 60 orang rombongan, termasuk mahasiswa dan diaspora, diinapkan di sana. Informasi ini membuat publik bertanya-tanya mengenai besaran anggaran yang digunakan, mengingat biaya menginap di hotel tersebut setara dengan ratusan juta rupiah per malam.

Beberapa warganet mempertanyakan transparansi anggaran perjalanan dinas presiden. Mereka menyoroti bahwa meskipun ada kemungkinan biaya ditanggung pribadi, tetap saja pilihan hotel dengan tarif selangit dianggap tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat Indonesia.

Komentar lain juga menyoroti aspek representasi diaspora. Sebagian menganggap wawancara media dengan diaspora di New York hanya menampilkan narasumber tertentu, yang diduga dipilih secara selektif dan kurang mencerminkan suara komunitas diaspora secara keseluruhan.

Terlepas dari kontroversi soal hotel, kunjungan Presiden Prabowo ke New York memiliki agenda penting. Ia dijadwalkan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum pada Sidang ke-80 Majelis Umum PBB. Selain itu, ia juga akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin dunia.

Kehadiran Indonesia dalam forum internasional ini diharapkan mempertegas posisi negara dalam isu-isu global, termasuk perdamaian, kerja sama internasional, dan kepentingan nasional. 

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More