Lifestyle / Komunitas
Rabu, 24 September 2025 | 14:52 WIB
Tren Sleepmaxxing kini tengah jadi perbincangan.

Banyak influencer memanfaatkan tren ini untuk menjual produk seperti pita mulut, bubuk penambah tidur, hingga suplemen sleepmax gummies yang mengandung melatonin. Padahal, di beberapa negara seperti Inggris, melatonin hanya boleh diperoleh melalui resep dokter.

Selain itu, American Academy of Sleep Medicine menegaskan bahwa penggunaan melatonin pada orang dewasa untuk mengatasi insomnia tidak dianjurkan karena bukti ilmiahnya tidak konsisten.

Efek positif yang dirasakan pasien sering kali disebabkan oleh plasebo, yakni keyakinan bahwa obat akan bekerja meski sebenarnya tidak memiliki kandungan aktif. 

Fenomena sleepmaxxing menggambarkan bagaimana media sosial mampu menormalisasi praktik kesehatan yang tidak berdasar. Meski tidur berkualitas memang krusial untuk menjaga kesehatan, obsesi berlebihan untuk mendapatkannya justru berpotensi menimbulkan dampak sebaliknya.

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi tren kesehatan di media sosial. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap menjadi langkah yang paling tepat dalam mengatasi gangguan tidur sehingga kita bisa menghindari risiko yang mungkin baru dirasakan beberapa tahun setelahnya. 

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More