Suara.com - Keracunan makanan bisa terjadi di mana saja, baik di warung sederhana maupun tempat makan berkelas.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit, hingga makanan yang tidak disimpan dengan benar atau sudah mendekati kadaluarsa.
Keracunan makanan adalah masalah kesehatan yang cukup umum, namun tetap harus diwaspadai karena bisa menimbulkan gejala ringan hingga berbahaya. Lalu, apa sebenarnya obat keracunan makanan?
Kita ketahui dulu gejala ketika kita keracunan makanan sebelum mencari obatnya apa. Setiap orang bisa mengalami gejala berbeda, tergantung jenis racun atau zat penyebabnya. Beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain.
- Mual dan muntah
- Diare yang bisa ringan hingga parah
- Kram atau sakit perut
- Demam
- Tubuh lemas dan cepat lelah
Gejala biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, namun bisa juga baru terasa setelah beberapa hari. Pada kasus tertentu, gejala bisa semakin berat, misalnya muntah darah, buang air besar bercampur darah, kesemutan, hingga gangguan penglihatan.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera waspada dan lakukan pertolongan pertama sebelum mencari bantuan medis. Adapun pertolongan pertama atau langkah awal untuk atasi keracunan makanan yang bisa dilakukan di rumah antara lain:
1. Perbanyak minum air putih.
Muntah dan diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Minum air dalam jumlah cukup bisa mencegah dehidrasi.
2. Segera keluarkan isi perut.
Baca Juga: Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
Jika tubuh bereaksi ingin muntah, jangan ditahan. Hal ini membantu mengeluarkan sebagian racun dari tubuh.
3. Konsumsi air kelapa muda.
Air kelapa dikenal sebagai penawar alami yang mampu membantu menetralisir racun sekaligus menggantikan elektrolit tubuh.
4. Istirahat.
Tubuh yang keracunan butuh waktu untuk pulih, jadi jangan memaksakan diri beraktivitas. Beristirahatlah lebih dulu sampai tubuh benar-benar kembali prima. Namun, jika kondisi tidak membaik dalam 24–48 jam atau gejala semakin parah, segera pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.
Obat Alami Keracunan Makanan
Untuk mendukung pertolongan pertama pada seseorang yang keracunan makanan, pilih air putih dan air kelapa untuk diminum secara teratur. Selain air kelapa dan air putih, ada beberapa bahan lain yang secara alami dapat membantu meringankan gejala keracunan makanan, antara lain:
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Dijuluki Raja Badai Asia, Apa Dampak Topan Ragasa Hong Kong ke Indonesia?
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari yang Badak, Tahan Lama di Berbagai Medan
-
Menyusuri Jejak Rasa Kuliner Tradisional di Pasar Kangen Jogja 2025
-
Apa Itu Bintang Jasa Utama? Penghargaan dari Presiden Prabowo untuk Bill Gates
-
10 Sepatu Lari Lokal Terbaik 2025: Ringan, Nyaman Dipakai, dan Tahan Banting
-
Siapa Suami Nadya Almira? Eks Artis FTV Hijrah, Kasus 13 Tahun Lalu Kembali Disorot
-
5 Rekomendasi Skincare Pria Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Wajah Auto Bersih!
-
5 Parfum Wanita Terbaik, Wangi Tahan Berjam-jam Mulai Rp60 Ribuan
-
Sumber Penghasilan Tasya Farasya, Cuma Tuntut Nafkah Rp100 Perak dari Ahmad Assegaf
-
Profil Sekolah Garuda: dari Mana Gurunya? Ini Kurikulum dan Sistemnya