News / Nasional
Selasa, 23 September 2025 | 08:07 WIB
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar. (Suara.com/Nur Saylil Inayah)
Baca 10 detik
  • BPOM dan PSI menggelar workshop internasional untuk melawan peredaran obat palsu dan produk substandar.
  • Fokus utama mencakup pencegahan sindikat, peningkatan kompetensi PPNS, dan penguatan pengawasan perbatasan.
  • Shopee, Halodoc, dan Interpol ikut terlibat sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan publik.

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) semakin serius memberantas peredaran produk farmasi palsu dan substandar yang marak di Indonesia. Bersama Pharmaceutical Security Institute (PSI), BPOM menggelar workshop bertajuk “Beyond Borders: Tackling Emerging Threats of Counterfeit Medicines in Public Health” di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa peredaran produk ilegal, terutama melalui platform daring, menjadi salah satu tantangan terbesar di era globalisasi dan digitalisasi.

“Ada dua ratus ribu lebih produk yang sudah kita minta untuk di-takedown. Tren ini cenderung meningkat, khususnya di kategori kosmetik ilegal,” jelasnya.

Workshop ini tak hanya melibatkan PSI, tetapi juga menghadirkan perwakilan industri farmasi global, Interpol, serta platform marketplace dan layanan kesehatan digital seperti Shopee Singapore dan Halodoc Indonesia.

Menurut perwakilan PSI, Ramesh Raj Kishore, kolaborasi lintas sektor ini memiliki tujuan utama menyelamatkan nyawa dan melindungi pasien.

Taruna Ikrar memaparkan tiga fokus utama workshop.

Pertama, memperkuat kerja sama untuk mencegah pelanggaran hukum dan memberantas sindikat obat palsu.

Kedua, meningkatkan kompetensi internal BPOM, khususnya para Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), melalui pelatihan dan kerja sama dengan kepolisian dan lembaga internasional.

Ketiga, memastikan keamanan perbatasan dengan memperketat pengawasan terhadap produk kesehatan, kosmetik, suplemen, hingga makanan dan minuman yang beredar di pasaran.

Baca Juga: Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya BPOM memperkuat ekosistem keamanan produk kesehatan di Indonesia. Dengan dukungan dari pihak internasional dan pemangku kepentingan digital, diharapkan masyarakat bisa lebih terlindungi dari ancaman produk berbahaya yang beredar secara ilegal.

(Reporter : Nur Saylil Inayah)

Load More