Lifestyle / Relationship
Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:40 WIB
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day (pexels.com/Hoàng Chương)
Baca 10 detik
  • Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, muncul peringatan dalam budaya pop baru yaitu Hari My Girl. Apa itu?
  • Asal mula Hari My Girl yang diperingati 1 Oktober ini berasal dari Tiktok dan sebuah lagu.
  • Apa bedanya dengan National Girlfriend Day?

Suara.com - Setiap tanggal membawa ceritanya sendiri. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, 1 Oktober adalah momen untuk merefleksikan kembali ketangguhan ideologi bangsa melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tanggal yang sama telah diwarnai oleh melodi cinta yang viral, melahirkan sebuah fenomena budaya pop baru yaitu Hari My Girl.

Bagi Generasi Z dan pengguna aktif media sosial, 1 Oktober kini menjadi hari untuk merayakan kasih sayang kepada pasangan perempuan mereka. Ini bukan hari libur resmi, melainkan sebuah tradisi digital yang lahir dari kreativitas dan konektivitas global.

Lantas, bagaimana fenomena ini bisa tumbuh begitu pesat, dan apa maknanya ketika sebuah perayaan cinta personal berbagi ruang dengan peringatan nasional yang khidmat?

Akar Mulanya dari Lagu Indie ke Linimasa TikTok

Semuanya berawal dari sebuah lagu. Penyanyi asal Norwegia, Marie Ulven Ringheim, yang dikenal dengan nama panggung Girl in Red, merilis lagu berjudul "We Fell in Love in October" pada tahun 2018.

Lagu dengan nuansa musim gugur yang kental ini memiliki penggalan lirik yang ikonik:

"My girl, my girl, my girl. You will be my girl."

Penggalan lirik inilah yang menjadi pemicu utama. Beberapa tahun setelah dirilis, lagu ini meledak di TikTok.

Pengguna mulai menjadikan lagu ini sebagai latar musik untuk video dan kompilasi foto romantis bersama pasangan perempuan mereka, tepat saat memasuki bulan Oktober.

Baca Juga: 7 Film Terbaik Park Chan Wook, No Other Choice Tayang 1 Oktober di Bioskop

Suasana lagu yang syahdu dan lirik yang afirmatif menjadikannya medium yang sempurna untuk deklarasi cinta di era digital.

Akhirnya, tanggal 1 Oktober secara tidak resmi dinobatkan oleh warganet sebagai "Hari My Girl".

Ini adalah hari di mana linimasa media sosial seperti TikTok dan Instagram dibanjiri oleh konten-konten apresiasi untuk "my girl", mengubah sebuah lagu menjadi penanda perayaan tahunan.

Bahasa Cinta Baru Generasi Z

Menganggap "Hari My Girl" hanya sebagai tren sesaat adalah sebuah kekeliruan. Fenomena ini lebih dalam dari itu, ia adalah cerminan dari bagaimana Generasi Z mengartikulasikan dan merayakan cinta.

1. Afirmasi Publik sebagai Norma

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih privat, Generasi Z terbiasa dengan ekspresi diri di ruang publik digital.

Merayakan "Hari My Girl" adalah bentuk validasi dan afirmasi cinta yang dibagikan kepada lingkaran pertemanan mereka.

2. Estetika dan Momen

Perayaan ini tidak hanya tentang ucapan, tetapi juga tentang kurasi konten. Nuansa "musim gugur" dari lagu aslinya diadopsi menjadi filter, gaya berbusana, dan pemilihan lokasi foto yang menciptakan sebuah paket estetika yang kohesif.

3. Partisipasi dalam Budaya Global

Dengan ikut merayakan, anak muda merasa menjadi bagian dari percakapan global. Mereka tidak hanya merayakan pasangan, tetapi juga merayakan kebersamaan dalam sebuah tren yang dipahami oleh jutaan orang lain di seluruh dunia.

Fenomena ini juga perlu dibedakan dari perayaan lain. "Hari My Girl" pada 1 Oktober berfokus pada ekspresi cinta romantis kepada pasangan perempuan.

Ini berbeda dengan National Girlfriend Day yang dirayakan pada 1 Agustus, yang sering kali diartikan lebih luas sebagai hari persahabatan antar perempuan.

Masa Depan "Hari My Girl"

Apa yang dimulai sebagai tren TikTok kini telah mengakar menjadi sebuah tradisi digital tahunan. "Hari My Girl" adalah bukti bagaimana sebuah karya seni dapat melampaui mediumnya dan bertransformasi menjadi momen budaya.

Ini adalah perayaan cinta yang otentik, lahir dari bawah (bottom-up), dan didefinisikan oleh generasi yang membuatnya viral.

Pada akhirnya, 1 Oktober di Indonesia menjadi hari dengan makna ganda. Sebuah hari untuk menundukkan kepala sejenak mengenang sejarah, sekaligus hari untuk mengangkat ponsel, memilih foto terbaik, dan menuliskan caption sederhana namun penuh makna: "Happy My Girl Day".

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda dan pasangan ikut merayakan "Hari My Girl" sebagai bagian dari tradisi digital Anda?

Atau Anda memiliki cara unik lainnya untuk merayakan hubungan di tengah kesibukan zaman? Bagikan pendapat dan cerita Anda di kolom komentar di bawah ini!

Load More