Lifestyle / Komunitas
Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:34 WIB
ilustrasi temuan radioaktif cesium-137 (freepik/DC Studio)

Suara.com - Adakah cara untuk mengurangi dampak efek buruk radioaktif cesium-137? Hal ini mungkin menjadi pertanyaan warga Cikande di wilayah Kabupaten Serang. Pasalnya, Kementerian Koordinator Bidang Pangan baru saja menetapkan wilayah tersebut terpapar radiasi radionuklidal CS-137.

“Kita hari ini menetapkan Cikande sebagai status kejadian khusus radiasi radionuklidal CS-13. Jadi, status kejadian khusus itu di Cikande, tidak ada di tempat lain,” ujar Zulkfli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan.

Demi mencegah penyebaran radiasi, pemerintah telah melakukan pencegahan masuknya kontainer terkontaminasi ke Tanjung Priok serta pengangkatan sumber radiasi.

Kementerian Koordinator Bidang Pangan juga telah melakukan pemeriksaan terhadap PT PMT di Cikande sebagai pabrik lokasi sumber kontaminan dan 15 pemilik lapak besi bekas.

Seiring dengan langkah pencegahan dari pemerintah, adakah hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah atau setidaknya mengurangi dampak buruk cesium 137? Berikut jawabannya.

Dampak Buruk Radioaktif Cesium-137

ilustrasi temuan radioaktif cesium-137 (freepik/DC Studio)

Cesium-137, atau biasa ditulis Cs-137, merupakan salah satu isotop radioaktif yang dihasilkan dari proses fisi nuklir, misalnya di reaktor atau ledakan nuklir. Unsur ini memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, yang artinya butuh waktu lama bagi radiasi yang ditimbulkannya untuk benar-benar hilang secara alami.

Karena sifatnya yang bertahan lama inilah, Cs-137 dianggap berbahaya jika menyebar ke lingkungan tanpa pengendalian.

Paparan cesium-137 dalam dosis tinggi bisa menimbulkan radiasi akut. Gejalanya antara lain mual, muntah, pusing, hingga kerusakan organ dalam yang cukup serius.

Baca Juga: Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder

Bila kontak terjadi dalam jangka panjang meskipun pada dosis lebih rendah, efeknya tetap berbahaya. Cs-137 cenderung menumpuk di jaringan otot manusia, dan paparan kronis dapat meningkatkan risiko kanker, khususnya kanker darah (leukemia) dan kanker tiroid.

Tak hanya berbahaya bagi tubuh manusia, Cs-137 juga bisa mencemari lingkungan. Bila partikel radioaktifnya menyebar ke udara, tanah, atau air, maka rantai makanan ikut terkontaminasi.

Tanaman yang tumbuh di tanah tercemar berpotensi menyerap zat ini, lalu dimakan hewan ternak, dan akhirnya masuk ke tubuh manusia melalui makanan sehari-hari. Kondisi inilah yang pernah terjadi pada beberapa kecelakaan nuklir besar di dunia, di mana tanah dan hasil pertanian tidak lagi aman untuk waktu yang sangat lama.

Bagi warga yang tinggal dekat lokasi terpapar, efek psikologis juga tidak boleh diabaikan. Kekhawatiran, ketakutan, hingga stigma sosial bisa muncul, membuat masyarakat merasa tidak aman walaupun langkah teknis sudah dilakukan pemerintah.

Jadi, dampak cesium-137 bukan sekadar urusan medis, tetapi juga menyangkut aspek sosial dan ekonomi.

Cara Mengurangi Efek Radioaktif Cesium-137

ilustrasi temuan radioaktif cesium-137 (freepik/DC Studio)

Meski berbahaya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak buruk Cs-137, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

1. Dekontaminasi lingkungan

Cara pertama adalah memastikan sumber radiasi diangkat dan diamankan oleh otoritas berwenang. Setelah itu, tanah atau benda yang terkontaminasi harus dibersihkan.

Dalam beberapa kasus, lapisan tanah atas perlu dikupas lalu dibuang ke tempat penyimpanan khusus limbah radioaktif. Proses ini memang memakan biaya besar, tetapi penting untuk menghentikan penyebaran radiasi lebih lanjut.

2. Pemantauan terus-menerus

Pemerintah biasanya memasang alat pengukur radiasi (dosimeter atau Geiger counter) di sekitar lokasi terpapar. Dengan pemantauan ini, masyarakat bisa mengetahui apakah tingkat radiasi masih dalam batas aman.

Informasi yang terbuka dan berkala juga membantu mengurangi kecemasan warga, karena mereka tahu situasi diawasi secara ketat.

3. Menghindari konsumsi dari area terkontaminasi

Jika suatu wilayah dinyatakan terpapar, langkah berikutnya adalah membatasi konsumsi pangan dari area tersebut.Tanaman, buah, sayuran, maupun hewan ternak yang hidup di wilayah terkontaminasi sebaiknya tidak dikonsumsi sampai benar-benar  dinyatakan aman.

Anda tentu ingat, Cs-137 dapat masuk ke tubuh melalui rantai makanan, sehingga pencegahan di tahap ini sangat penting.

4. Proteksi individu

Masyarakat yang harus beraktivitas di sekitar area terpapar dapat menggunakan peralatan pelindung diri, seperti masker khusus, sarung tangan, dan pakaian tertutup.

Selain itu, menjaga kebersihan tubuh dengan mencuci tangan, mengganti pakaian setelah beraktivitas di luar, serta mandi secara rutin bisa membantu mengurangi kemungkinan partikel radioaktif menempel di kulit

5. Mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen tertentu

Walau tidak ada “obat mujarab” untuk menetralisir radiasi, menjaga kesehatan tubuh dengan asupan bergizi dapat memperkuat sistem imun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya kalium bisa membantu mengurangi penyerapan cesium ke dalam tubuh, karena kalium dan cesium sama-sama bersifat logam alkali.

Dengan begitu, jika kadar kalium dalam tubuh tercukupi, kemungkinan tubuh menyerap cesium menjadi lebih kecil.

6.  Edukasi masyarakat

Informasi yang benar akan membantu mengurangi kepanikan. Pemerintah, tenaga medis, hingga tokoh masyarakat perlu bekerja sama memberikan edukasi seputar bahaya radiasi dan cara melindungi diri.

Semakin paham warga, semakin kecil risiko mereka melakukan tindakan yang salah atau berbahaya.

7. Pendampingan psikologis

Radiasi sering menimbulkan rasa takut yang berlebihan. Oleh karena itu, pendampingan psikologis juga menjadi bagian penting dari langkah penanganan.

Warga perlu diyakinkan bahwa situasi sedang dikendalikan, sekaligus diberi ruang untuk menyampaikan kekhawatiran mereka.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Load More