Lifestyle / Male
Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:23 WIB
Perseteruan antara Yai Mim dan Sahara memasuki babak baru.

Suara.com - Beberapa hari terakhir, nama Yai Mim, mantan dosen UIN Malang dan pengusaha rental Sahara menjadi perbincangan hangat di media sosial. Keduanya terlibat perseteruan terbuka yang menyita perhatian publik, terutama setelah isu sensitif tentang pelecehan seksual mencuat.

Namun, Yai Mim akhirnya membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa tidak pernah ada tindakan seperti yang dituduhkan oleh Sahara.

Kisah ini berawal dari unggahan Sahara di Tiktok yang menuding dirinya mendapatkan perlakuan tidak pantas dari Yai Mim.

Namun, tudingan tersebut segera mendapat tanggapan dari pihak Yai Mim yang menolak keras semua klaim tersebut.

Lalu, apa saja fakta tersebut? Simak inilah selengkapnya. 

1. Awal Perseteruan Bermula dari Tuduhan Sahara

Konflik bermula ketika Sahara memposting video berisi pernyataan yang mengarah pada dugaan pelecehan oleh Yai Mim.

Ia menyebut ada perlakuan tidak pantas yang dialaminya saat berinteraksi dengan sang tokoh agama. Video tersebut langsung viral dan memicu reaksi keras dari warganet, terutama karena Yai Mim dikenal sebagai sosok ustaz yang sering memberikan ceramah moral dan agama di media sosial.

Namun, pihak Yai Mim menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar. Dalam klarifikasinya, ia menyebut bahwa semua interaksi dengan Sahara dilakukan secara profesional dan tidak pernah melanggar batas etika maupun agama. Pernyataannya diperkuat dengan kesaksian beberapa pihak yang mengenal keduanya.

Baca Juga: Apa Hubungan Dedi Mulyadi dan Yai Mim? Turun Gunung Tangani Konflik dengan Sahara

2. Yai Mim Tegaskan Tidak Ada Pelecehan Seksual

Dalam beberapa kesempatan, Yai Mim dengan tegas membantah tuduhan pelecehan seksual tersebut. Ia menyatakan bahwa kasus ini hanya kesalahpahaman dan salah tafsir dari komunikasi yang terjadi antara dirinya dan Sahara.

Menurutnya, Sahara terlalu jauh menafsirkan ucapan dan perilakunya yang sebenarnya tidak bermaksud menyinggung.

Yai Mim juga menyampaikan bahwa dirinya sangat terbuka untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan menempuh jalur tabayyun atau klarifikasi langsung.

Ia mengaku tidak ingin masalah ini merusak nama baik lembaga dan jamaah yang selama ini dipimpinnya. “Saya tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan. Biarlah publik menilai berdasarkan fakta, bukan asumsi,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan video.

3. Upaya Mediasi Dihadiri Kang Dedi Mulyadi

Load More