Lifestyle / Komunitas
Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:41 WIB
Pondok Pesantren Tebuireng (Instagram/tebuireng.online)

Di atas tanah yang dibelinya dari seorang dalang terkenal, beliau mendirikan gubuk kecil dari anyaman bambu yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Tebuireng.

Pada awal berdirinya, Pesantren Tebuireng hanya memiliki delapan santri. Namun, banyak masyarakat yang menentang kehadiran pesantren, bahkan sering terjadi gangguan dan ancaman terhadap Kiai Hasyim serta para santri.

Demi melindungi pesantrennya, beliau bahkan mengundang beberapa sahabatnya dari Cirebon untuk melatih para santri ilmu pencak silat dan bela diri.

Perlahan, masyarakat mulai mengakui keilmuan dan ketulusan Kiai Hasyim. Pesantren pun berkembang pesat.

Dari puluhan santri di tahun pertama, jumlahnya meningkat menjadi ribuan hanya dalam waktu dua dekade.

Para santri datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Banyak dari mereka yang kemudian mendirikan pesantren baru di daerah masing-masing.

Pada masa pendudukan Jepang, jumlah kiai dan ulama di Pulau Jawa tercatat mencapai 25 ribu orang, dan sebagian besar di antaranya pernah menimba ilmu di Tebuireng.

Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Pesantren Tebuireng dalam penyebaran Islam di Indonesia.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Baca Juga: Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU

Load More