Lifestyle / Female
Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Atalia Praratya Istri Ridwan Kamil. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Rumah Atalia Praratya, anggota DPR RI, digeruduk santri pada Selasa, 14 Oktober 2025.
  • Atalia sempat mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang rencana membangun Ponpes Al Khoziny menggunakan APBN.
  • Santri-santri tidak terima dengan pernyataan Atalia dan meminta istri Ridwan Kamil segera minta maaf.

Selain itu, Atalia juga menekankan pentingnya pendampingan bagi korban selamat, termasuk santunan untuk keluarga korban, bantuan medis dan psikososial, serta beasiswa penuh bagi santri yatim piatu akibat insiden tersebut.

Pernyataan ini disampaikan dalam konteks rapat atau diskusi resmi, yang kemudian menyebar luas melalui media sosial dan berita.

Reaksi atas pernyataan Atalia tidak lama datang. Pada Selasa, 14 Oktober 2025, puluhan santri yang mengatasnamakan Forum Santri Nusantara (Bandung Raya) dan Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya menggelar aksi demonstrasi di depan rumah pribadi Atalia dan Ridwan Kamil di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung.

Aksi ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan dijaga ketat oleh pihak kepolisian untuk mencegah eskalasi. Para demonstran membawa spanduk dan poster dengan tulisan seperti "Tegakkan Keadilan", "Peduli Keluarga Korban", dan "Pecat Atalia".

Mereka menilai pernyataan Atalia seolah-olah menyiratkan adanya "pelanggaran berat" di tubuh Ponpes Al Khoziny, yang membentuk opini negatif terhadap pesantren secara keseluruhan di masyarakat.

Tuntutan para santri dalam aksi tersebut cukup tegas. Pertama, mereka meminta Atalia Praratya untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada publik serta seluruh komunitas pesantren di Indonesia atas pernyataan yang dianggap menyinggung perasaan umat dan keluarga korban.

Kedua, massa mendesak Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk memecat Atalia Praratya dari jabatan anggota DPR RI, karena dinilai bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dan konstitusi.

Load More