Hasil amandemen menegaskan, masa jabatan Presiden 5 tahun, bisa dipilih kembali menduduki jabatan untuk satu kali masa jabatan atau sebatas dua periode saja.
Terkait tanggal dan bulan pelantikan Presiden beserta wakilnya, awalnya tidak 20 Oktober. Terselip kronologi panjang hingga ditetapkannya tanggal tersebut.
Berawal dari Presiden Soeharto mengucap sumpah jabatan pada 27 Maret 1968 untuk berkuasa 5 tahun. Setelah itu, kembali dilantik pada 27 Maret 1973 dan 1978. Selanjutnya begitu terus setiap 5 tahun sekali Presiden RI ke-2 mengucap sumpahnya.
Kebiasaan mengucap janji pada 27 Maret, mulai berubah pada tahun 1983. Saat itu, Presiden Soeharto dan wakilnya mempercepat waktu pengucapan sumpah tepatnya pada 11 Maret 1983.
Dari situlah muncul kebiasaan baru, Presiden dan Wapres yang dipilih oleh MPR akan mengucap sumpah setiap 11 Maret. Tanggal kembali berubah, ketika BJ Habibie sebagai Wapres menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri, tepatnya pada 21 Mei 1998.
Masih tanggal yang sama, akhirnya BJ Habibie mengucap sumpah jabatan sebagai Presiden RI. Lagi-lagi, prahara politik kembali terjadi hingga pelantikan Presiden baru tidak sampai 21 Mei 2003.
Pada tahun 1999, pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie ditolak oleh MPR. Sehingga mewajibkan ada pemilihan untuk Presiden dan Wapres yang dilakukan MPR.
Lalu, terpilih Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri untuk menggantikan BJ Habibie. Mereka dilantik sebagai Presiden RI ke-4 dan Wapres ke-8 pada 20 Oktober 1999.
Dari situlah, awal mula rutinitas pengucapan sumpah jabatan pada 20 Oktober bermula. Meskipun Presiden RI ke-5 Megawati sempat dilantik pada 23 Juli 2001 menggantikan Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: Anies Baswedan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Sempat Singgung Soal Hormati Proses Bernegara
Namun setelahnya, karena ada pemilihan langsung oleh rakyat, bukan lagi MPR, setiap 20 Oktober diperingati sebagai hari pelantikan Presiden RI, terhitung mulai Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo hingga Prabowo Subianto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Bukan Sekadar Diving Biasa: Menguak Kekayaan Spesies Karang di Raja Ampat
-
Biodata dan Agama Pesulap Merah: Sentil Alumni Santri Lirboyo yang Ancam Santet Trans7
-
Profil Vanina Amalia Hidayat Mantan Istri Dean Fujioka: Putri Bos Sido Muncul, Berjiwa Seni Tinggi
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Segar di Cuaca Panas, Cocok untuk Pekerja Kantoran
-
Extrait de Parfum Tahan Berapa Jam? Cek 7 Pilihan Merek Lokal yang Wanginya Awet
-
5 Rekomendasi Lip Balm dengan SPF untuk Hadapi Cuaca Panas Ekstrem: Anti Kering dan Pecah-Pecah
-
Apa Keburukan Zodiak Gemini? Sering Disebut Red Flag
-
7 Body Lotion dengan SPF untuk Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Mulai Rp20 Ribuan
-
Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono
-
5 Rekomendasi Sepatu New Balance untuk Lari, Pijakan Nyaman Mulai Rp700 Ribuan