Suara.com - Setiap tahunnya, jutaan umat Hindu, Sikh, dan Jain di seluruh dunia melakukan perayaan Diwali. Di Indonesia, perayaan ini jatuh pada hari Senin, 20 Oktober 2025. Seperti perayaan keagamaan lainnya, Diwali berlangsung selama beberapa hari dan dipenuhi beragam bentuk perayaan yang meriah.
Anda mungkin akan melihat rumah-rumah yang berhias lampu, kembang api, dan tentunya aneka masakan khas yang menggugah selera.
Jika Anda tertarik mengetahui lebih lanjut tentang Diwali, apa maknanya, bagaimana bentuk-bentuk perayaannya, dan bagaimana perayaan di Indonesia simak ulasan berikut.
Apa itu Diwali?
Diwali, yang juga dikenal sebagai Deepavali atau Festival Cahaya, merupakan salah satu perayaan keagamaan terbesar bagi umat Hindu di dunia. Festival ini melambangkan kemenangan terang atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan pengetahuan atas kebodohan.
Asalnya dari sub-benua India, namun kini perayaan ini juga diikuti oleh umat Sikh dan Jain karena makna universalnya.
Di Indonesia sendiri, meskipun mayoritas penduduknya bukan penganut agama tersebut, Diwali tetap dirayakan oleh umat Hindu dan India diaspora sebagai momen kebersamaan dan kebahagiaan.
Macam-macam Bentuk Perayaan Diwali
Berikut beberapa bentuk khas perayaan Diwali yang sering Anda temui:
Baca Juga: Kenapa Kuil Hindu Murugan Temple Jakarta Ditutup? Viral di Media Sosial
- Pembersihan dan dekorasi rumah: Sebelum hari utama, keluarga akan membersihkan rumah, menata ulang, dan menghiasnya dengan lampu-lampu kecil (diyas) atau lilin.
- Penyalaan lampu (diyas) dan rangoli: Di malam Diwali, rumah serta jalanan menjadi terang dengan cahaya lampu-minyak dan lilin. Selain itu, dibuat pula rangoli, yaitu pola artistik berwarna-warni di lantai untuk menyambut tamu dan membawa keberuntungan.
- Doa dan puja di rumah atau kuil: Umat berkumpul untuk melakukan puja (ibadah) serta memohon kesejahteraan dan keberkahan, terutama kepada Dewi Lakshmi yang melambangkan kemakmuran.
- Kembang api dan perayaan umat: Kemeriahan malam Diwali biasanya ditandai dengan pertunjukan budaya, nyanyian, serta pesta kembang api yang menghiasi langit malam.
- Pertukaran makanan dan hadiah: Tradisi berbagi makanan manis atau bertukar hadiah antar keluarga dan sahabat menjadi simbol kebahagiaan dan keharmonisan.
- Ritual khusus tiap hari dalam rangkaian festival: Diwali biasanya berlangsung selama empat hingga lima hari. Setiap harinya memiliki makna dan ritual tersendiri, mulai dari Dhanteras hingga Bhai Dooj.
Perayaan Diwali di Indonesia
Di Indonesia, Diwali memang tidak termasuk sebagai hari libur nasional karena mayoritas penduduknya beragama lain. Namun, umat Hindu dan masyarakat keturunan India tetap merayakannya dengan penuh semangat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Bali.
Di sejumlah kuil dan umat, malam Diwali ditandai dengan puja di rumah atau tempat ibadah setelah matahari terbenam, dilanjutkan dengan penyalaan diyas dan lampu di sekitar lingkungan.
Selain itu, beberapa umat mengadakan acara bersama seperti jamuan makan, pertunjukan seni budaya, hingga lomba membuat rangoli. Semua ini dilakukan untuk menjaga semangat kebersamaan dan mempererat hubungan antarsesama.
Meskipun perayaannya tidak sebesar di India, semangat Diwali di Indonesia tetap terasa hangat. Cahaya lilin dan lentera yang dinyalakan melambangkan harapan baru dan semangat positif di tengah keberagaman masyarakat. Perayaan ini menjadi momen indah bagi siapa pun untuk mengenal lebih dekat budaya India dan nilai-nilai universal tentang cinta, perdamaian, serta kebaikan.
Perayaan Diwali mengajak Anda untuk merayakan cahaya dan harapan baru, bahwa dalam setiap kegelapan, selalu ada peluang untuk menyala. Bagi Anda yang mungkin belum pernah menyaksikan langsung suasana Diwali, momen ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, keberagaman, dan optimisme yang melampaui perbedaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Besok Hari Keberuntungan! Ini 5 Shio Paling Hoki pada 22 Oktober 2025
-
Live Host: Profesi Booming di Era Digital Indonesia, Menjadi Kunci Penguatan Ekonomi E-Commerce
-
Hari Santri 22 Oktober, Ini 15 Ulama NU dan Muhammadiyah yang Jadi Pahlawan Nasional
-
Koleksi Terbaru Bertema Toy Story dan Zootopia Hadirkan Nostalgia dan Semangat Petualangan
-
7 Pilihan Serum Murah untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia 40-an, Mulai Rp20 Ribuan
-
Safrie Terduga Selingkuhan Jule Kuliah di Mana? Muncul Kabar Di-DO usai Kena Skandal
-
10 Ucapan Selamat Hari Santri dalam Bahasa Arab yang Kaya Makna
-
Berapa Biaya Masuk Ponpes Gontor? Kegiatan Santrinya Tuai Pujian di Tengah Huru-hara Trans7
-
Pose Mesra dengan Nikita Willy, Indra Priawan Santai Pakai Jam Tangan Rp9 M!
-
Siapa Pencetus Hari Santri? Ini Asal-usul dan Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober