Lifestyle / Relationship
Senin, 24 November 2025 | 08:15 WIB
Ilustrasi ciuman bibir pasangan (Pixabay/dimitrisvetsikas1969)

Suara.com - Peneliti evolusi menemukan petunjuk mengejutkan mengenai asal-usul ciuman. Perilaku yang kini dianggap romantis atau penuh kasih itu ternyata mungkin sudah dilakukan oleh nenek moyang manusia dan beberapa spesies kera besar jutaan tahun sebelum peradaban pertama muncul.

Temuan dipublikasikan dalam jurnal Evolution and Human Behavior. Menurut studi tersebut, mengutip CNN (20/11/2025), kebiasaan ciuman dapat ditelusuri hingga 21,5 juta hingga 16,9 juta tahun lalu.

Dugaan muncul setelah peneliti menganalisis perilaku primata modern, seperti simpanse, bonobo, orangutan, dan satu jenis gorila, yang diketahui melakukan kontak mulut ke mulut secara non-agresif—mirip dengan ciuman.

Dari pola kesamaan itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa leluhur bersama dari kelompok ini kemungkinan besar juga melakukan kebiasaan serupa.

Menjadi Sifat Biologis

Matilda Brindle, ahli biologi evolusi dari Universitas Oxford sekaligus penulis utama penelitian, menyebut ciuman sebagai sebuah teka-teki evolusioner. Hal ini karena perilaku tersebut berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit, tetapi tampak tidak memberikan manfaat fisik langsung untuk bertahan hidup.

Namun, fakta bahwa perilaku serupa ditemukan pada sejumlah spesies primata memberikan petunjuk bahwa kebiasaan itu bukan sekadar tradisi budaya manusia, melainkan bagian dari sifat biologis yang berkembang dalam proses evolusi.

Dalam penelitiannya, Brindle dan tim tidak bisa mengandalkan bukti fosil. Ciuman tidak meninggalkan jejak fisik yang bisa dipelajari. Karena itu, mereka menelusuri data dari literatur ilmiah mengenai perilaku primata hidup.

Langkah berikutnya adalah membuat pohon hubungan genetik antar spesies dan menjalankan pemodelan statistik untuk mengestimasi kemungkinan perilaku ini ada pada nenek moyang mereka. Model tersebut dijalankan sebanyak 10 juta kali untuk memperoleh hasil yang paling kuat.

Baca Juga: Beredar Foto Pandji Pragiwaksono Ciuman dengan Wanita Diduga Bukan Istrinya, Hasil AI?

ilustrasi ciuman (Pexels/Daniels Kondrashin)

Selain menyimpulkan bahwa kebiasaan mencium mungkin berasal dari masa purba, riset ini juga menunjukkan bahwa Neanderthal—kerabat manusia purba—kemungkinan besar juga melakukannya.

Bahkan, karena ada bukti bahwa Homo sapiens dan Neanderthal pernah kawin silang, para peneliti tidak menutup kemungkinan bahwa kedua spesies itu pernah saling bertukar ciuman.

Tak Sekadar Tanda Kasih Sayang

Meski penelitian berhasil menelusuri asal-usulnya, alasan mengapa ciuman muncul masih belum jelas. Brindle menyebutkan beberapa kemungkinan fungsi: mengenali pasangan potensial melalui indera perasa dan penciuman, mempererat hubungan emosional, meredakan konflik sosial, atau sebagai bagian dari perawatan anak, seperti perilaku beberapa primata yang mengunyah makanan lalu memberikannya kepada anaknya.

Namun, ia menekankan bahwa data mengenai perilaku ini masih terbatas, terutama pada hewan di alam liar. Banyak pengamatan berasal dari hewan di penangkaran, yang mungkin menunjukkan perilaku berbeda karena lingkungan sosial yang lebih terbatas. Karena itu, penelitian lanjutan untuk memahami konteks dan fungsi perilaku ini masih sangat dibutuhkan.

Studi ini juga menegaskan bahwa ciuman tidak bersifat universal dalam budaya manusia. Penelitian sebelumnya menunjukkan hanya 46% budaya di dunia yang menjadikan ciuman sebagai bagian dari ekspresi kasih atau hubungan romantis.

Load More