Lifestyle / Food & Travel
Kamis, 04 Desember 2025 | 12:42 WIB
ilustrasi pohon natal (Freepik)
Baca 10 detik
  • Sejumlah negara melarang perayaan Natal terbuka karena ketaatan ketat pada hukum serta budaya Islam.
  • Korea Utara juga melarang perayaan Natal sebagai kebijakan politik menentang pengaruh budaya Barat.
  • 25 Desember pun jadi hari biasa di kalender mereka.

Pemerintah berargumen bahwa festival Kristen tidak memiliki tempat dalam budaya negara tersebut. Bagi warga asing atau minoritas Kristen yang tinggal di sana, merayakan Natal harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan sepenuhnya tersembunyi demi keselamatan diri.

4. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam juga memiliki aturan yang sangat spesifik mengenai hal ini, meskipun Brunei memiliki populasi non-Muslim yang cukup signifikan.

Sultan Brunei memberlakukan larangan ketat terhadap perayaan Natal secara terbuka sejak tahun 2015, sejalan dengan penerapan hukum Syariah.

Sehingga mengenakan topi Santa, menyalakan lilin, memasang pohon Natal di tempat umum, atau menyanyikan lagu rohani secara terbuka bisa berujung pada hukuman penjara hingga lima tahun atau denda yang besar.

Meskipun umat Kristen diizinkan merayakan Natal, mereka harus melakukannya secara pribadi di dalam rumah dan tidak boleh mengundang tamu Muslim ke dalam perayaan tersebut.

5. Tajikistan

Tajikistan, sebuah negara di Asia Tengah bekas pecahan Uni Soviet, memiliki pendekatan yang unik.

Meskipun konstitusinya bersifat sekuler, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah menindak tradisi-tradisi yang dianggap "asing" atau kebarat-baratan, termasuk Natal.

Larangan di Tajikistan sering kali menyasar sekolah-sekolah dan universitas. Penggunaan kembang api, makan-makan mewah, pemberian hadiah, dan penggalangan dana untuk Tahun Baru atau Natal dilarang di institusi pendidikan.

Bahkan, figur "Father Frost" (versi Rusia dari Sinterklas) telah dilarang muncul di layar televisi nasional. Pemerintah setempat mendorong warganya untuk fokus pada festival budaya tradisional mereka sendiri daripada mengadopsi liburan gaya Barat.

Baca Juga: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju? Ini Syarat dari Menkeu Purbaya

Itulah 5 negara yang melarang perayaan Natal. Ketiadaan perayaan Natal di negara-negara ini menawarkan perspektif baru tentang betapa beragamnya budaya manusia.

Load More